Posted by : Unknown
Senin, 26 Agustus 2013
Kisah nyata ini dialami seorang pelaku, sebut aja namanya Suganda. Akibat kemiskinan yang mendera hidupnya. Diapun nekad bersekutu dengan iblis berwujud perempuan cantik berkaki buntung dan berbau sangat busuk. Apa yang terjadi kemudian....?
Awal musim penghujan di ahir tahun. Udara dingin setelah hujan turun lebat siang tadi. Suganda berserta istrinya sedang menikmati secangkir kopi panas. Mereka berkeluh kesah masalah genteng rumahnya yang selalu bocor bila hujan turun. Karena keadaan ini, didalam hatinya kadang-kadang Suganda meratap pilu menyaksikan keadaan rumahnya yang seperti itu. Bukan tidak ingin memperbaikinya, namun Ia tidak berdaya membeli sarananya. Bisa makan saja udah untung!. Kadang-kadang Dia merasa malu pada tetangganya, sebagai anak tunggal, Suganda tidak bisa merawat rumah peninggalan orang tuanya. Maklum saja, penghasillannya yang hanya mengandalkan memancing kepiting dirawa, cuma cukup untuk makan sehari-hari keluarganya. Tidak ada uang lebih untuk merehab rumahnya. Bahkan, karena atas rumah yang bocor disana sini, pernah Ia sekeluarga harus tidur ditutupi plastik agar terhindar dari air hujan yang menerobos genteng. Semenjak ditinggal kedua orang tuanya, kehidupan Suganda memang terasa timpang. Tidak ada lagi tempat mengadu, dan tidak ada lagi tempat meminta bantuan. Bahkan karena ketiadaan kedua orang tuanya, Dia menjadi bulan-bulanan kemarahan pamannya setahun lalu, akibat almarhum bapaknya masih punya utang 1juta rupiah kepada pamannya itu. Bukannya tidak mau membayar, tapi apa yang harus dibayarkan. Suganda tidak pernah punya uang sebanyak itu. Munhkin bagi orang yang mampu apalah artinya uang 1juta rupiah, bila dibandingkan dengan pentingnya tali persaudaraan. Apalagi tidak sedikit jasa bapaknya dalam mengurus sawah atau tambak milik pamannya itu. Karena tak kuat menanggung derita akibat kemiskinan, pada suatu hari, Suganda pamit kepada istrinya untuk berkerja dijakarta. Suganda membulatkan tekad, dia tidak akan pulang sebelum berhasil. Kini uang sisa ongkos mobil disakunya tinggal tiga puluh ribu perak, sebelum sampai di Jakarta Suganda turun dari mobil angkutan umum yang membawanya, dia tidak tahu arah atau alamat mana yang akan ia tuju. Tampa tujuan yang pasti, dia lalu berjalan kearah barat menyusuri jalan raya. Setelah jauh berjalan, didorong oleh nalurinya dia kemudian masuk kejalan desa yang belum beraspal. Terus berjalan kearah utara . Ya, Suganda berjalan diatas pematang sawah. Setelah memasuki alam perdesaan dia memberanikan diri untuk bertanya pada seseorang. Kebetullan saat itu ada orang tua yang sedang mencangkul sawahnya.
"Permisi, maap menganggu sebentar, pak" ujar Suganda. Lelaki tua itu menghentikan pekerjaannya, sikakek menatap tamunya.. siapa ya? sapanya. Namanya saya Suganda pak! jawab Suganda. Setelah saling memperkenalkan diri kemudian mereka saling berbincang-bincang. Hal ini memudahkan Suganda untuk mengutarakan isi hatinya. Kasian kali nasibmu, nak!! ujar sang kakek. Maap bukannya uwak menyuruhmu keluar dari ajaran agama. Uwak hanya sekedar menunjukkan jalan saja.Kesananya uwak tidak bertanggung jawab lagi. Segala dosa biar saya tanggung sendir kek! tegas Suganda. Lalu lelaki tua itu menyebutkan tempat yang harus dituju, jaraknya sekitar 5km lagi. Tempat itu tidak bisa dimasuki kendaraan roda4 atau 2. Selain jalannya hanya selebar pematang sawah, juga agak menanjak keatas bukit.
Sekitar 45 menit berjalan, ahirnya Suganda menemukan tempat yang ditunjukan lelaki tua itu. Suasana ditempat itu memang sangat mencengkam. Mungkin bagi mereka yang datang dengan tekad asal-asalan pasti akan pulang lagi. Bukit tempat mencari pesugihan itu tidak ada yang mengurusnya, seperti kuncen yang biasa menghubungkan antara penghuni alam gaib dengan sang pelaku. Disini semua dilakukan sendiri oleh sang pelaku. Bukit gaib tersebut dihuni oleh sosok seorang wanita jelita, tapi sebelah kakinya buntung, setiap menjelang kehadirannya selalu ditandai oleh bau busuk bangkai yang sangat menyengat. Ketika menjelang malam Suganda sudah duduk bersemedi dibawah pohon beringin tua. Malam pertama lakunya belum menghasilkan apa-apa. Memasuki malam kedua, ditengah malam suganda dihampiri sesosok gaib lelaki tua berjubah putih. Lelaki tua tersebut menyuruh Suganda pulang karena sedang ditunggu anak istrinya. Tetapi Suganda tidak berpengaruh dia tetap khusuk dalam semedinya.
Sampai mengijak malam kelima, menjelang tengah malam Suganda didatangi sosok yang mirip almarhum ibunya, yang menyuruhnya segera pulang, tapi Suganda tetap pada semedinya. Setelah gagal membujuk pulang sosok yang mirip ibunya itu berubah menjadi sosok wanita yang cantik jelita. " Ganda, keinginanmu segera terkabul, tapi kau pun harus bersedia menyediakan segala keinginan aku!" ujar wanita itu. Saya sangup, nyai.. Kata Suganda. Bawa modal dariku, ini nah terimalah! sambil menyodorkan sesuatu kepada Suganda, dan lelaki itupun menerimanya. Peristiwa gaib itu begitu cepat berlalu, saat fajar menyingsing , Suganda membuka tangan kanannya, ingin tahu apa yang telah diberikan oleh wanita cantik tadi malam. Ternyata cuma uang kertas dengan nominal 50ribuan. Suganda tidak tahu kegunaan uang tersebut. Ketika dia sedang bingung, tiba-tiba terdengar suara tampa rupa." Belanjakan uang itu,nanti kamu akan tahu kasiatnya"!. Setelah mendengar suara tersebut Suganda segera turun meninggalkan bukit tersebut. Dalam perjalanan pulang Suganda mampir disebuah rumah makan, selesai makan Suganda membayar dengan uang pemberian siputri tadi. Alangkah senangnya ia ketika pemilik warung menerimanya. Lantas dia tersentak kaget ketiga pemilik warung tersebut menyodorkan uang kembaliannya dengan jumlah yang banyak sekali. Dan setelah dihitung diluar jumlah sembilan puluh lima ribu rupiah. Semenjak ia termenung,menyingkapi apa yang telah terjadi. Yang tak kalah aneh, uang ajimat itu, sudah ada kembali disakunya.. sungguh sulit dimengerti..!
Hari itu, Saat tiba dirumahnya Suganda disambut tangisan hetris istrinya. Anak lelakinya yang nomer dua telah meninggal dunia. Suganda tahu siapa yang telah merenggut jiwa anaknya. Walaupun dia merasa sedih, tapi dia tidak bisa mengubah keadaan.Ringkas cerita, setahun setelah anaknya meninggal, kehidupan suganda sudah berubah deratis. Hartanya semakin menumpuk,dan pamornya berubah. Umumnya, lelaki banyak uang, selalu berpenampillan lain dari yang lain, keinginannya kadang-kadang tidak mengukur keadaan dirinya yang sudah mulai melemah. Begitupun suganda, dia mulai melirik wanita lain, dia mencari yang lebih muda yang lebih memikat hatinya. Hingga pada suatu hari, dia lupa bahwa malam itu adalah malam rutin kedatangan iblis wanita buntung yang memberinya kekayaan. malam itu suganda terlelap oleh buaian wanita nakal langganannya. Akibat terlalu banyak minum-minuman keras, dia melupakan malam ritualnya. Suganda tergolek lemas diranjang gundiknya sampai pagi. Ketika dia merongoh dompetnya, dengan masud akan memberikan uang kepada wanita simpanannya. Suganda tersentak kaget, seluruh isi dompetnya hilang, begitu juga uang jimatnya. yang tersisa tinggal STNK,KTP,dan SIM. Ketika tiba dirumah Suganda bertambah kaget ketika semua uangnya yang ia simpan dilemari khusus, semuanya juga ikut raib. Suganda lemas menyaksikan kejadian itu, dia tidak menyangka akibatnya sepatal itu. Ringkas cerita, perlahan tapi pasti Suganda kembali hidup miskin, tahun berikutnya istrinya meninggal dunia,setelah menderita sakit yang kompleks. Rumahnya terpaksa dijual untuk biaya berobat istrinya. Habis sudah harta Suganda. Kini dia mengarungi sisa hidupnya yang penuh dosa dengan hanya tinggal disebuah gubuk dibantaran irigasi. Makan dan minum tergantung belas kasih para saudaranya dan tetangganya. Akankah adzab Tuhan diaherat nanti lebih menyakitkan dari pada azab didunia? jawabannya hanya tuhan yang tahu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar