Weekly post

  • 10 Bandara Paling Indah di Dunia

    1. Beijing International Airport


    Bandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing (Hanzi: 北京首都國際機場) adalah bandar udara internasional di Beijing, Republik Rakyat Cina. Bandar udara ini memiliki kode bandar udara IATA PEK. Bandara ini merupakan bandar udara kedua tersibuk di dunia.

    2. Kansai International Airport, Osaka, Jepang


    Bandar Udara Internasional Kansai {関西国際空港 Kansai Kokusai Kūkō)(IATA: KIX, ICAO: RJBB), adalah sebuah bandara internasional yang terletak di sebuah pulau di tengah-tengah Teluk Osaka, jauh dari pantai distrik Sennan di Osaka, Jepang. Bandara ini disebut juga sebagai Osaka Airport dalam bahasa Inggris, dan sebagai 関空 (Kankū) dalam bahasa Jepang (jangan dibingungkan dengan bandara lain bernama Bandar Udara Internasional Osaka yang terletak lebih dekat dengan kota Osaka).

    3. Chek Lap Kok Airport, Hongkong


    Bandar Udara Internasional Hong Kong (b. Inggris: Hong Kong International Airport atau HKIA) adalah bandara internasional yang melayani daerah Hong Kong, Republik Rakyat Cina dengan kode IATA HKG dan kode ICAO VHHH. Nama lain dari bandara ini adalah Bandara Chek Lap Kok.

    Bandara ini terletak di pulau Chek Lap Kok dan sejak dibuka pada tahun 1998, menjadi salah satu pusat transit yang penting di dunia karena posisinya yang strategis. Bandara berkapasitas sebesar 45 juta penumpang dengan 3 juta ton kargo dan setelah landas pacu kedua dibuka pada Mei 1999, kapasitas meningkat menjadi 87 juta penumpang dan 9 juta ton kargo. Bandara yang menjadi pusat operasi Cathay Pacific, Dragonair, Air Hong Kong, CR Airways, dan Hong Kong Express ini mendapatkan penghargaan sebagai bandara terbaik dari majalah Skytrax selama lima tahun berturut-turut (2001-2005).

    Saat ini terdapat 2 buah landas pacu dengan panjang 3.800 meter dan selebar 60 meter. Nama landasan tersebut adalah 07L/25R dan 07R/25L yang berarti bisa juga dibedakan sebagai landasan.

    4. Marrakech Menara Airport, Morocco


    Bandar Udara Internasional Menara (Bahasa Arab مطار مراكش المنارة) (IATA: RAK, ICAO: GMMX) di Marrakech, Maroko, ialah sebuah fasilitas internasional kecil yang menerima beberapa penerbangan dari Eropa, Casablanca dan beberapa negara Arab.

    Landasan pacu bandara ini dapat didarati oleh Boeing 747

    5. Incheon International Airport, Korsel


    Bandar Udara Internasional Incheon (IATA: ICN, ICAO: RKSI) (Hangul: 인천국제공항; Hanja: 仁川國際空港) adalah bandar udara terbesar di Korea Selatan dan merupakan salah satu yang terbesar di Asia. Bandara ini menggantikan Bandara Internasional Gimpo yang sekarang distatuskan sebagai bandara domestik kecuali penerbangan international ke Bandara Internasional Haneda di Tokyo, Jepang dan Bandara Internasional Hongqiao di Shanghai, RRC. Berdasarkan survei dari Global Traveller bandara ini merupakan yang terbaik di dunia selama tiga tahun berturut-turut dari tahun 2006, 2007 dan 2008. Berperan sebagai bandara penghubung untuk kawasan Asia Timur, terdapat 63 maskapai penerbangan yang melayani penerbangan ke bandara ini.

    6. Denver International Airport, USA


    Bandara Internasional Denver adalah bandara internasional Denver, Amerika Serikat dengan kode IATA DEN. Dengan luas 140 km2 (53 mil2), maka bandara ini menjadi bandara terluas di Amerika Serikat atau ketiga terbesar di dunia. Landasan pacu 16R/34L menjadi landasan pacu terpanjang yang dapat digunakan secara umum di Amerika Serikat.

    Pada tahun 2009, Bandar Udara Internasional Denver merupakan bandara tersibuk ke-10 di dunia berdasarkan lalu lintas penumpang, yaitu sebesar 50.167.485 penumpang. Bandara ini juga menempati posisi ke-4 bandara tersibuk di dunia berdasarkan jumlah pergerakan pesawat, yaitu sebesar 600.606 kali.

    7. Sondika Airport, Bilbao, Spanyol


    Bandar Udara Bilbao (BIO/LEBB) merupakan bandar udara yang terletak di Bilbao, sebelah utara Spanyol.

    8. Carrasco International Airport, Uruguay


    Bandar Udara Internasional Carrasco General Cesáreo L. Berisso (IATA: MVD, ICAO: SUMU) adalah bandar udara terbesar di Uruguay yang melayani ibukota Montevideo. Bandara ini lokasinya di bagian barat laut kota Ciudad de la Costa di Departemen Canelones, yang berjarak 5 km dari Montevideo. Bandara ini melayani 1.236.415 penumpang tahun 2008, dan diproyeksikan akan melayani lebih dari 1.500.000 penumpang pada tahun 2010.

    9. John F. Kennedy Airport, New York City, USA



    Bandara Internasional John F. Kennedy (IATA: JFK, ICAO: EWR) adalah bandara internasional yang terletak di Jamaica, Queens kota New York, negara bagian New York, Amerika Serikat.

    Bandara ini merupakan salah satu gerbang masuk ke Amerika Serikat dan merupakan penghubung utama JetBlue Airways yang terletak di Terminal 6. JFK juga dipakai sebagai penghubung kedua American Airlines yang terletak di Terminal 8 dan 9. Delta Airlines memakai bandara ini sebagai penghubung keempat terbesar mereka di Terminal 2 dan 3. British Airways memakai bandara ini sebagai penghubung kota London dengan frekuensi penerbangan 8 kali sehari dan United Airways memakainya dengan frekuensi penerbangan 16 kali sehari.

    Bandara ini dioperasikan oleh Port Authority of New York and New Jersey. Port Authority of New York and New Jersey juga mengoperasikan Bandara Internasional Newark Liberty, Bandara LaGuardia, dan Bandara Teterbor.

    10. Barajas Airport, Madrid, Spanyol
    Bandara Internasional Barajas Madrid (IATA: MAD, ICAO: LEMD), terletak di timur laut pusat kota Madrid (40°28′20″LU,3°33′39″BB), adalah pintu gerbang internasional dan domestik terpenting di Spanyol. Bandara ini dibuka pada 1928, dan kini telah berkembang menjadi salah satu pusat penerbangan terpenting di Eropa.

    Barajas berfungsi sebagai pintu gerbang ke jazirah Iberia dari seluruh bagian Eropa dan dunia, khususnya Amerika Latin. Pada 2005, 41.963.197 penumpang menggunakan Barajas; bandara ini menduduki peringkat ke-12 dunia—dan ke-5 Eropa—sebagai bandara paling sibuk.. Barajas adalah pusat (hub) utama dan basis pemeliharaan Iberia Airlines. Akibatnya, Iberia bertanggung jawab atas sekitar 60 persen lalu lintas di Barajas

    0 komentar

  • Hadits - Hadits Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan

    Hadits - Hadits Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan

    Sanya menulis artikel ini karena saya sendiri sulit sekali mencari Hadits - Hadits Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan, makanya saya menulis artikel ini supaya bisa membantu para sobat dalam mengerjakan tugas atau menambah wawasan.

    - Hadits tentang kontrol diri

                                                                   إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ
    artinya : “Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad dan Syuaib Al-Arnauth menilai Hasan lighairih).


    - Hadits tentang prasangka baik

                                      لَا يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلَّا وَهُوَ يُحْسِنُ الظَّنَّ بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
    artinya : "Janganlah salah satu diantara kalian mati, kecuali berprasangka baik terhadap Allah." (Muslim)


    - Hadits tentang persaudaraan

    Untuk melihat hadist tentang persaudaraan klik disini,  pasti ada.



    Sekian artikel saya tentang Hadits - Hadits Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan bila ada kekurangannya saya mohon maaf

    Happy Copying

    0 komentar

  • "Sidik Jari Tersusun Kembali Pada Hari Dibangkitkan Manusia"

    pbm4u.blogspot.com-Setiap orang, termasuk kembar identik , memiliki sidik jari yang unik . Dengan kata lain , identitas orang dikodekan di ujung jari mereka . Sistem pengkodean juga dapat dibandingkan dengan sistem barcode yang digunakan saat ini .

    Sidik jari mencapai bentuk akhir mereka sebelum kelahiran dan tetap sama untuk seumur hidup kecuali bekas luka yang permanen muncul.

    Itulah mengapa sidik jari diterima sebagai bukti identitas yang sangat penting bagi pemiliknya .

    Ilmu sidik jari telah digunakan sebagai metode penentuan identitas

    Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan tulang belulangnya Mengapa tidak , Kami mampu untuk mengembalikan jarinya dengan sempurna { Surah Al - Qiyamah (75): Ayat 3-4 }

    Pada Tahun 858 , Ilmuwan Inggris, William Herschel , menunjukkan bahwa sidik jari berbeda setiap manusia, sehingga membuat mereka sebagai bukti ciri khas untuk setiap orang .

    • Dokter melakukan studi anatomi lebar pada sejumlah besar orang dari kebangsaan yang berbeda dan usia , dan mereka dihadapkan dengan fakta ilmiah yang membuat mereka menundukkan kepala mereka , dan dalam pengajuan mereka bersaksi bahwa tidak ada seorang pun mampu membuat serupa semua sidik jari dari hamburan seluruh alam semesta, tidak bahkan di antara dua orang sekalipun. Allahu Akbar....

    0 komentar

  • “Di BUNUH KARENA MEMBELA JiLBAB"

    .. “Di BUNUH KARENA MEMBELA JiLBAB" ...

    Bismillah ... Peristiwa tragis menimpa seorang muslimah Mesir Rabu pekan lalu (1/7) di ruang pengadilan di wilayah timur Kota Dresden, Jerman. Marwa El Sherbini ditikam seorang pria berkebangsaan Jerman keturunan Rusia, bernama Alex W (28 tahun) sebanyak 18 kali. Serangan itu begitu tiba-tiba. Dalam hitungan 30 menit, Alex membantai Sherbini.

    Peristiwa berdarah ini terjadi pada saat Marwa tengah menghadiri sidang pertama pengajuan naik banding atas kasus yang dialaminya. Sebelumnya, Marwa mengajukan gugatan atas pelecehan Alex terhadap jilbab yang dikenakannya. Alex beberapa kali melakukan penyerangan dengan mencoba merenggut paksa jilbab yang dikenakan Marwa.

    Atas tindakan rasisnya itu, pengadilan Dresden (hanya) mendenda Alex, sebesar 730 euro atau sekitar Rp 9,85 juta.Tak puas atas putusan sidang, Alex pun naik banding. Dalam persidangan naik banding pertama itulah, Alex menyerang Marwa dan menikamnya hingga tewas.

    Sang suami yang mencoba menyelamatkan Marwa yang tengah mengandung tiga bulan itu juga tak luput dari serangan. Malangnya, sang suami mengalami luka serius akibat terkena tembakan petugas yang salah sasaran. Kini, Alex ditahan dan jaksa sedang melakukan investigasi terhadap tersangka pembunuhan itu.

    Jenazah Sherbini telah dipulangkan ke tanah kelahirannya di Mesir. Ribuan warga Mesir yang berduka, berbaris di belakang peti mati Marwa, Senin (6/7). Warga di kampung halamannya marah dengan serangan tersebut dan mengutuk respons pasif Jerman. Para peziarah berteriak, “Tiada Tuhan selain Allah dan orang Jerman musuh Allah.”

    Ribuan Masyarakat Mesir Mengikuti Prosesi Pemakaman

    Marwa tercatat sebagai dosen di Institut Teknik Genetika Universitas Monoufeya Mesir dan berada di Jerman dalam rangka studi program PhD bidang farmasi dengan beasiswa dari Max Planck Institute. Saudara lelaki Marwa, Tarek El Sherbini mengungkapkan, kasus ini menjadi pemberitaan di Jerman, karena aparat berwenang di Jerman merahasiakan insiden tersebut. Menurut Tarek, kakaknya dibunuh hanya karena mengenakan jilbab. Tarek menuturkan, “Kami hanya menginginkan hak-haknya dipulihkan, dia dibunuh karena menjalankan ajaran agama Islam.”

    Menurut Tarek, Marwa adalah saudara perempuan satu-satunya. Marwa memiliki seorang anak laki bernama Mustafa yang masih berusia 3,5 tahun dan saat dibunuh, Marwa sedang hamil tiga bulan. Sementara suami Marwa, Elwi Ali dikabarkan masih dirawat di ruang perawatan intensif di Jerman.

    Blogger asal Mesir, Hicham Maged, menulis “Mari kita bermain permainan ‘Seandainya’.” “Bayangkan jika kondisinya terbalik dan korbannya merupakan orang Barat yang ditikam dibelahan dunia manapun…” Laila Shams, ibu dari Marwa, mengatakan bahwa putrinya pernah mengatakan bahwa ia kesulitan mencari pekerjaan di Jerman karena jilbabnya. “Seseorang pernah menyarankan agar ia melepas jilbanya. Dia mengatakan ‘Tidak’,” cerita ibunya.

    Sementara itu, para pemimpin Muslim mengatakan, pembunuhan terhadap Sherbini merupakan bukti berkembangnya Islamophobia di Barat. Juru bicara Koalisi Melawan Islamophobia, Sami Dabbah mengatakan, ”Apa yang menimpa Sherbini sangat berbahaya. Kami telah mengingatkan bahwa suatu hari, kita akan melihat seorang Muslimah dibunuh karena jilbabnya.” Tidak bisa dipungkiri, kasus pembunuhan bermotif rasis terhadap Marwa al-Sherbini menunjukkan fenomena Islamofobia yang tengah menjangkiti masyarakat Barat.

    Sumber: Irib dan The Huffington Post

    Muslimah ini menjadi syahid (wafat membela agama) karena jilbab. Ke mana Muslimah lain yang tidak mengenakan jilbab (secara sempurna)? Semoga Allah meninggikan derajat Sang Syahidah Jilbab di surga. Ilahi Aamiin.

    (♥ Subhanallah || Semoga Bermanfaat & Silahkan Di Share ♥)

    0 komentar

  • DITIUPNYA SANGKAKALA

    pbm4u.blogspot.com-Ketika Allah telah usai menciptakan langit dan bumi, Ia menciptakan sangkakala. Lalu sangkakala diserahkan kepada Malaikat Israfil dan ia meletakkan di mulutnya sambil matanya memandang ke arah ’Arsy, Malaikat Israfil menunggu perintah untuk meniupnya.

    Sangkakala itu adalah tanduk besar yang kelak akan ditiupkan kepadanya tiga tiupan, yaitu:

    Tiupan pertama disebut tiupan faza’, yaitu agak makhluk di langit dan dibumi terkejut dan mati kecuali yang Allah kehendaki.

    Tiupan kedua adalah tiupan sha’q, yaitu berubahnya alam yang kita saksikan ini. Tiupan ke dua menjadi akhir kehidupan dunia.

    Tiupan ketiga adalah tiupan al-ba’ts wa an-nusyur, yaitu tiupan untuk membangkitkan dan mengumpulkan semua yang mati dihadapan Rabb semesta alam.

    Manusia akan keluar dari bumi seakan-akan mereka belalang yang beterbangan sambil menundukkan pandangan. Mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu, yaitu Malaikat Israfil. Mereka tidak tahu kemana mereka akan menuju, sehingga mereka diibaratkan dengan belalang

    Pada hari itu mereka semua akan terdiam dan takut.

    Pada hari itu catatan amal manusia akan disebarkan. Semua yang disembunyikan dan ditutup-tutupi akan ditampakkan. Semua yang disimpan dalam hati akan disingkapkan.

    Orang-orang akan sibuk dengan urusan masing-masing hingga tidak akan ada yang sempat memperhatikan aurat orang lain meskipun mereka semua telanjang dan belum berkhitan. Hari itu adalah hari yang sangat mencekam.

    Allah ta’ala akan mengajak bicara semua hamba-Nya tanpa penerjemah. Orang-orang akan dipanggil dengan namanya dan nama bapaknya.
    (Al Wajiz fi al Aqidah)

    Allah ta’ala berfirman:

    وَعُرِضُوا عَلَى رَبِّكَ صَفًّا لَقَدْ جِئْتُمُونَا كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ بَلْ زَعَمْتُمْ أَلَّنْ نَجْعَلَ لَكُمْ مَوْعِدًا (٤٨)

    ”Dan mereka akan dibawa ke hadapan Rabbmu dengan berbais. Sesungguhnya kalian datang kepada Kami, sebagaimana kami menciptakan kalia pada kali yang pertama; akan tetapi kalian mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (memenuhi) perjanjian.” (Qs. Al Kahfi: 38)

    0 komentar

  • SYIRIK DAN JIMAT HANYA MENUAI PETAKA

    Ada pelajaran penting dari suatu hadits yang menceritakan peringatan keras Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- kepada sahabatnya yang memakai jimat.

    Jimat di sini bertujuan untuk menghindarkan diriny
    a dari penyakit. Namun Nabi -shallallahu ‘alahi wa sallam- ingatkan bahwa jimat tersebut tidak ada manfaatnya.

    Hati itu harus tawakkal pada Allah bukan pada sebab, apalagi sebab yang tidak terbukti manjurnya dari sisi dalil syar’i dan sisi eksperimen.

    Inilah pentingnya kita mengetahui bahaya syirik karena di tengah-tengah masyarakat kita jimat, susuk, azimat, pelet, penglaris dagangan, benda-benda pamungkas lainnya di anggap hal biasa, padahal di sisi Allah hal-hal tadi mengundang petaka.

    Dari ‘Imran bin Hushoin, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat pada lengan seseorang suatu gelang. Lalu si pengguna tersebut menampakkannya pada beliau lantas ia berkata,

    “Ini dari tembaga (yang bagus).” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata, “Celaka engkau, apa tujuan engkau mengenakan ini?” Ia menjawab, “Ini untuk melindungiku dari sakit wahinah (suatu penyakit yang ada di tangan).” Beliau pun bersabda, “Jimat tersebut hanyalah menambah rasa sakit padamu. Lepaskanlah ia dari tanganmu. Karena jika engkau masih mengenakannya, engkau tidak akan beruntung selamanya.” (HR. Ahmad)

    Hadits di atas menunjukkan larangan mengenakan kalung untuk menolak bala’, yaitu penyakit. Seperti ini termasuk kesyirikan yang hanya mendatangkann petaka bukan keselamatan.

    Beberapa faedah dari hadits di atas:

    1- Menggunakan gelang dan semacamnya yang tujuannya untuk melindungi diri dari penyakit termasuk syirik.

    2- Haramnya berobat dengan sesuatu yang haram, contohnya jimat seperti yang disebutkan di atas.

    3- Wajib mengingkari kemungkaran dan mengajari orang yang tidak tahu.

    4- Bahaya syirik di dunia dan akhirat, syirik hanyalah mengundang derita, petaka dan siksa, bukan mendatangkan keselamatan dan kesembuhan.

    5- Seorang ahli fatwa sebaiknya menanyakan dulu rincian masalah dan maksud sebelum berfatwa sebagaimana yang Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- contohkan di atas.

    6- Asalnya menggunakann jimat termasuk syirik ashgor (syirik kecil) selama tidak meyakini jimatlah yang memberikan manfaat. Hadits di atas menunjukkan bahwa syirik ashgor masih lebih besar dari dosa besar karena sampai dikatakan tidak akan beruntung selamanya karena menggunakan jimat.

    7- Syirik tidaklah dimaafkan karena sebab jahil (tidak tahu).

    8- Wajib kita memperingatkan keras orang yang terjerumus dalam syirik supaya benar-benar perbuatan syirik itu dijauhi.

    Semoga Allah menjauhkan kita dari setiap perbuatan syirik dan meluruskan akidah kita kepada akidah yang benar yang sesuai Al Qur’an dan As Sunnah serta pemahaman salaful ummah.

    0 komentar

  • Kesaksian Jurnalis Asing yang Terjebak dalam Pembantaian Mesir



    Kesaksian Jurnalis Asing yang Terjebak dalam Pembantaian Mesir


    Islamedia - Abigail Hauslohner, seorang jurnalis Washington Post yang bertugas meliput aksi damai pendukung Presiden Mursi, ikut terjebak dalam pembantaian di Rabiah Adawiyah, Rabu (14/8). Ia pun menyaksikan langsung bagaimana ngerinya pembantaian yang dilakukan militer Mesir terhadap demonstran sipil.

    Kesaksiannya itu kemudian dituliskannya di Washington Post sebagaimana dikutip Republika berikut ini:

    "Serangan dimulai dengan kekerasan oleh militer Mesir dan polisi ke perkemahan utama oposisi dengan keganasan. Serangan yang mengubah jalan menjadi zona perang.

    Suara tembakan terdengar dari polisi yang mengenakan rompi antipeluru yang bersenjatakan senapan serbu. Mereka berlari masuk dan keluar dari Kamp Rabaa al-Adawiya, tempat para pendukung Mursi berunjukrasa.

    Gumpalan asap hitam dan asap putih membumbung akibat api yang terbakar. Tabung gas air mata berhamburan. Sementara, buldoser menabrak tenda dan merobek dinding demonstran dari karung pasir.

    Dua rekan dari Kairo Biro Washington Post dan aku mencapai kamp pada Rabu (14/8) sebelum pukul 08.00 waktu setempat. Hanya sekitar satu jam setelah pasukan keamanan mulai menyerang kamp di mana laki-laki, perempuan dan anak-anak telah berkumpul dan berdemonstrasi selama enam minggu. Mereka menuntut kembalinya presiden terguling Muhammad Mursi.

    Kekerasan tumpah ke jalan-jalan. Polisi membawa sesama perwira terluka melewati kami. Di sisi lain, seorang petugas menjatuhkan remaja dengan tembakan di kepala sebelum mengangkut seorang pemuda pergi.

    Seorang wanita memohon seorang petugas polisi untuk tidak membunuh pengunjuk rasa saat mereka mendorong kembali seorang pria yang tampak menangis. Dia mengatakan, berusaha untuk mendapatkan adiknya, yang terperangkap di dalam Rabaa al-Adawiya masjid.

    Itu tidak lama sebelum polisi melepaskan tembakan dengan gas air mata dan memuntahkan amunisi kepada sekeliling. Wanita dan pria berlari ke blok, berteriak untuk berlindung.

    "Jika aku melihatmu lagi, aku akan menembakmu di kaki," kata seorang polisi kepada Sharaf al-Hourani, Mansour Mohamed, dan saya. Pasukan keamanan di atap sebuah gedung di dekatnya mengawasi kami melalui teropong. Dua helikopter berputar di atasnya.

    Kami menemukan diri terperangkap di antara 'pertempuran' antara polisi dengan demonstran. Massa pro-Mursi berbaris tepat di garis pemisah dengan ratusan polisi berpakaian hitam yang dihadapi luar. "Dengan hidup, dengan darah, kita berkorban untuk Islam," teriak mereka.

    Sampai petugas melepaskan tembakan dengan peluru dan gas air mata. Api cepat senjata otomatis terdengar antara bangunan seperti yang kita berjongkok dengan lingkungan warga dinding.

    Pada pukul 11.00, desing peluru terdengar terlalu dekat, langsung di atas kepala kami. Saya tidak tahu dari mana asalnya. Pada saat itu, terdengar seolah-olah tembakan itu berasal dari segala arah, dari jalan-jalan dan blok apartemen yang menjulang tinggi.

    Sharaf, Mansour dan saya jatuh ke trotoar dan merangkak menuruni bukit ke gang rendah terlindung pada dua sisi dari jalan. Kami berbaring di sana dengan dua wartawan muda Mesir setelah rentetan tembakan terdengar beberapa ratus meter jauhnya. Di sana, terlihat polisi tampak bentrok dengan pengunjuk rasa.

    Laki-laki muda membawa gerobak beroda empat di jalan. Gerobak itu diisi orang yang terluka. Mereka mendekati barisan dengan hati-hati, berharap untuk mengantarkan mereka ke sisi lain.

    Sebelumnya, pemerintah sementara bentukan militer Mesir telah berjanji akan mengusir aksi duduk pendukung Mursi. Para pejabat pemerintah dan media lokal telah mengecap pendukung Mursi dalam Ikhwanul Muslim sebagai teroris yang bertekad menghancurkan bangsa.

    Akan tetapi, sekarang, pasukan pemerintah melepaskan tembakan sniper yang tampak sembarangan. Mereka menargetkan pendukung Mursi. Mereka yang ditembak termasuk dua wartawan dan putri remaja seorang pemimpin Ikhwanul Muslimin. Seorang teman wartawan saya ditembak di kaki.

    Penembak jitu juga menembak orang yang berusaha untuk mendekati atau meninggalkan rumah sakit darurat dalam kamp, di mana puluhan orang mati berjajar di lantai.

    Menjelang siang, bentrokan yang menjebak kami mulai mereda. Polisi telah mendorong demonstran kembali dari barisan mereka. Kami beringsut jalan keluar, berada di baris terakhir dari polisi dan kendaraan. Disana, terlihat laki-laki berdarah ditahan oleh pasukan pemerintah duduk di bangku, memegangi kepala mereka dan menunggu nasib."

    0 komentar

  • Alasan Ilmiah Islam Melarang Pria Memakai Emas

    Alasan Ilmiah Islam Melarang Pria Memakai Emas.

    Pbm4u.blogspot.com-like n share sobat.
    Mungkin diantara kita masih ada yang bertanya - tanya mengapa laki laki muslim dilaramg memakai emas oleh Rasulullah , Inilah tinjauan ilmiah atau analisa medisnya. Para ahli fisika telah menyimpulkan bahwa atom pada emas mampu menembus ke dalam kulit dan masuk ke dalam darah manusia, dan jika kita (pria) mengenakan emas dalam jumlah tertentu dan dalam jangka waktu yang lama, maka dampak yang ditimbulkan yaitu di dalam darah dan urine akan mengandung atom emas dalam prosentase yang melebihi batas (dikenal dengan sebutan migrasi emas). Dan apabila ini terjadi, maka akan mengakibatkan penyakit Alzheimer. Penyakit Alzheimer sendiri adalah suatu penyakit dimana orang tersebut kehilangan semua kemampuan mental dan fisik serta menyebabkan kembali seperti anak kecil.

    Lalu bagaimana dengan wanita?

    Apakah Emas tidak berbahaya jika digunakan oleh wanita.

    Wanita tidak menderita masalah ini karena setiap bulan, partikel berbahaya tersebut keluar dari tubuh wanita melalui menstruasi. Islam sendiri sejak ribuan tahun yang lalu telah melarang kaum pria menggunakan emas padahal pada zaman tersebut penelitian ataupun ahli fisika belum menemukan dampak emas ini bagi tubuh manusia. Dalam Islam setiap pria/laki-laki diharamkan untuk menggunakan emas sebagaimana yang telah ditetapkan dalam hukum-hukum syariat setiap orang muslim dalam sabda Rasul sebagai berikut

    “Diharamkan memakai pakaian sutera dan emas atas laki-laki dari umatku”. (Hadist HR. Turmudzi)

    “Emas dan sutra dihalalkan bagi para wanita dari ummatku, namun diharamkan bagi para pria”. (HR. An Nasai dan Ahmad)

    ”Barangsiapa dari umatku mengenakan emas kemudian dia mati masih dalam keadaan mengenakannya maka Allah mengharamkan baginya emas di surga.Dan barangsiapa Dari umatku yang mengenakan sutera kemudian dia mati masih dalam keadaan mengenakannya maka Allah mengharamkan baginya sutera di surga.” (HR. Ahmad)

    Selain Riwayat Hadist di atas, ada beberapa Riwayat Nabi yang lain, yang mengemukakan hal yang sama:

    Diriwayatkan dari Umar, dia berkata, “Rasulullah shallallahu alayhi wasalam pernah membuat cincin emas, dan ketika memakainya meletakkan matanya dibagian dalam telapak tangannya, maka orang-orang jugamembuat cincin emas. Kemudian Rasulullah duduk diatas mimbar dan menaggalkan cincinnya sambil bersabda, ‘Sungguh aku telah memakai cincin ini dan aku letakkan matanya di perut telapak tangan‘ Lalau beliau membunag cincinitu sambil berkata, ‘Demi Allah aku tidak akan memakainya lagi selama-lamanya‘ maka orang-orang pun membuang cincin mereka”(HR Bukhari dan Muslim).

    Nabi shallallahu alayhi wasalam pernah melihat sebuah cincin emas ditangan seorang lelaki, lalu beliau melepaskan cincin itu dan membuangnya, seraya bersabda, “Salah seorang dari kalian sengaja mengambil bara api neraka dan meletakkannya ditangannya“, Setelah itu Rasulullah pun pergi. Para sahabat berkata kepada lelaki itu “Ambillah cincinmu itu dan manfaatkanlah“. Lelaki itu menjawab “Tidak demi Allah, aku tidak akan mengambilnya setelah Rasulullah membuangnya“. (HR Muslim)

    Diriwayatkan dari Abu Umamah, bahwa Nabi shallallahu alayhi wasalam pernah bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allahdan hari akhir, maka janganlah mengenakan sutra dan (memakai perhiasan emas).“(HR Ahmad, Hakim dan Ath-Thabrani)

    Dari Abi Musa ra. bahwa Rasulullah saw bersabda, ”Telah diharamkan memakai sutera dan emas bagi laki-laki dari umatku dan dihalalkan bagi wanitanya.” (HR Turmuzi dengan sanad hasan shahih)

    Secara logika, jika emas halal Rasul akan memakai, sahabat akan memakai karena mengikuti Sunnah Rasulullah, ulama akan memakai karena Sunnah Rasulullah, kyai/syech akan memakai karena Sunnah Rasulullah, imam masjid akan memakai karena mendapat ilmu dari gurunya dan dalam rangka menjalankan Sunnah Rasul, sedangkan di dunia ini TAK ADA SEORANG ULAMA PUN yang mengenakan EMAS

    Dari uraian di atas, emas dalam bentuk apapun, dalam berbagai warna hukumnya adalah HARAM. Meskipun pula seandainya emas di jadikan sepuhan untuk bahan lain, maka hukumnya tetaplah haram. Sebab nama emas tetap saja lekat meski kadarnya berkurang.

    Namun benda yang dicat dengan warna emas, tidak bisa dikatakan sebagai emas. Sehingga tidak menjadi masalah bila seorang laki-laki menggunakan pakaian atau perlengkapan imitasi emas. Hukumnya tidak haram, sebab kenyataannya memang bukan emas, melainkan hanya rupa dan warnya saja. Yang haram adalah emasnya, bukan kemiripannya.

    Dibalik larangan laki-laki menggunakan emas adalah agar kita hidup secara sederhana dan tidak bermegah-megahan dalam harta dan perhiasan. Selain itu perhiasan (emas )layak digunakan untuk wanita sebagai alat untuk mempercantik diri dan menarik hati laki-laki (suami tentunya) sedangkan laki-laki tidak perlu perhiasan untuk menarik hati wanita. Di balik semua itu ada hikmah tersembunyi mengapa Allah melarang laki-laki/pria memakai emas yaitu dari segi kesehatan sebagai di sampaikan di awal. Subbhanallah… Maha Suci Alah Dengan Segala FirmanNya.

    0 komentar

  • Kisah Lucu : Ustadz dan Kuntilanak

    pbm4u.blogspot.com- Seorang ustadz pulang dari masjid melewati pepohonan yang rimbun dan sepi.

    Tiba-tiba kuntilanak mucul mengagetkan.

    Ustadz kaget dan berteriak :

    "Astagfirullah Ya ALLAH..... Lindgungilah hambaMu ini dan hancurkan syetan ini"



    Kuntilanak pun menjawab :

    "Mulaiiii deeeeeehhhhhh...... Kamu ini apa-apa langsung lapor Tuhan. Aku khan cuma bercanda doang"(hihihihhihihihi ketawa pke suara serem)

    0 komentar

  • Cerita Lucu : Si Udin Ingin Masuk Surga

    Cerita Lucu : Si Udin Ingin Masuk Surga

    pbm4u.blogspot.com- Seorang guru sedang mengajar mata pelajaran agama di SD mengenai SURGA.

    Guru Agama : "Anak-anak.. Siapa yang mau masuk surga ??"

    Murid-Murid: "Saya pakk... saya..."(semua anak pada teriak2 kecuali si Udin)


    Guru Agama : " Yang mau masuk surga angkat tangan""

    Murid-Murid: "Sayaa.."(bersama2 para murid mngangkat tangannya kecuali si Udin)

    Guru Agama : "Yang mau masuk surga ayo berdiri...."

    Kemudian murid2 pada berdiri kecuali si Udin karena masih tertidur. Lalu  guru agama menghampiri si Udin dan kemudian membangunkannya.

    Guru agama kemudian bertanya kepada si Udin

    Guru Agama : "Udin kamu mau masuk surga gak??"

    Udin     : "Mau dong pak..!"

    Guru Agama : "Terus kenapa kamu kgk berdiri?"

    Udin : " Lha ..... Emangnya mau pergi sekarang pak ?? :D

    Guru Agama : "Hiks...Hiks.... (nangis sambil gigit jari)

    0 komentar

  • Muka Arab Barang Taiwan

    Muka Arab Barang Taiwan

    Cerita Lucu : pbm4u.blogspot.com-Sepasang kekasih baru saja bercinta.

    Sang gadis tampak menangis dan merasa kecewa berat (sambil memukulis si cowok)

    Cowok :"apa salahku sayang ?"(kata si cowok tanpa merasa berdosa)

    Cewek :"Kamu penipu..!! kamu penipu..!! hiks..hikss.. sambil memukul cowoknya


    Cowok :"Aku kenapa sayangku?Aku khan sangat mencintaimu!"

    Dengan rasa menyesal, kesal, perasaan kecewa kemudian sang cewek mengutarakan uneg-unengnya

    Cewek :"Muka kamu aja yang Arab...Tetapi barang kamu Taiwan..."(menangis)


    Hiks Hiks.. si cowok menangis sambil jungkir balik :D :v

    0 komentar

  • Membuat Menubar Tanpa Kode HTML

    Membuat Menu Bar Mudah Tanpa Kode ,itulah yg terlihat di blog Bocah Saya ini...
    menu bar yg di buat adalah menu bar tanpa menggunakan kode HTML,tentu itupun sangat mudah..
    langsung Aja :D :D :D


    1. Login Dlu ke BLog
    2.Kemudian Pilih Laman (lihat Gambar)
     
    3.Pilih laman Baru-Alamat Web Seperti Gambar Berikut
    4.Masukan Judul Menu Dan URL tujuannya
    5.Kemudian Jangan Lupa Untuk DI Simpan..

    Selesai

    0 komentar

  • TERJEBAK DI DUNIA LAIN KETIKA BEKERJA DI HUTAN

    TERJEBAK DI DUNIA LAIN KETIKA BEKERJA DI HUTAN 

    Berikut Kisah Seramnya.....

    Bagaimana bisa seorang yang menyetubuhi jin lalu memiliki keturunan? Kisah berikut merupakan kesaksian dari salah seorang yang pernah bekerja di sebuah perusahaan penebangan kayu. Saat bertugas dia terjebak ke dunia lain milik para jin…. 

    Adelin Lis, Direktur Keuangan PT Keang Nam Deveploment Indonesia (KNDI), adalah salah seorang sosok yang kontroversial dalam kacamata hokum pidana. Setelah Jaksa menuntutnya sepuluh tahun kurungan, ternyata dibebaskan tanpa syarat oleh Majelis Hakim Pengadilan Negara Medan. Ini suatu perkara yang dianggap sangat menyakitkan nurani keadilan, mengingat kasus korupsi Adelin Lis dengan nilai yang sangat besar.
    Tulisan berikut ini memang bukanlah kisah tentang Adelin Lis. Tetapi aku pernah bekerja di perusahaan miliknya. Hampir tiga tahun aku menjadi karyawan pada PT KNDI, yakni sebuah perusahaan pengolahan kayu berskala besar yang cukup bonafid di daerah Mandailing Natal (Madina), Sumut.
    Kalau Adelin Lis, orang yang misterius dalam bidang penegakan hukum, sementara aku sendiri mengalami kejadian misterius ketika bekerja di perusahaan tersebut.

    Pertama kali masuk kerja, aku ditempatkan diunit Tely, yakni melakukan tugas mencatat dan mengadakan kelompok-kelompok kayu yang sudah diolah menjadi bahan bangunan ke dalam masing-masing jenis dan tipe serta ukuran yang sama.
    Jumlah karyawan kurang lebih 500 orang. Mereka punya tugas di bidang masing-masing. Meskipun demikian, di antara mereka ada yang punya tugas rangkap. Dan aku sendiri sering ditugaskan rangkap pula terutama kalau ada karyawan yang berhalangan karena sakit.
    Tugas yang kurasa cukup berat dan punya resiko tinggi adalah kalau diperintahkan mengadakan survey di lapangan guna meneliti pohon-pohon kayu di areal hutan yang sesuai dengan HPH dari Menteri Kehutanan. Menandai pohon yang akan ditebang di tengah hutan belantara yang masih perawan.
    Hari itu, dengan ditemani oleh rekan seprofesi yang akrab kupanggil Bang Ucok Regar, aku ditugaskan melakukan penelitian ke sebuah areal hutan. Tanpa bisa menolak, Bang Ucok berangkat duluan ke sana. Aku sendiri janji akan menyusul sejam kemudian. Soalnya, masih ada urusan yang akan kukerjakan di lokasi pabrik.
    Setelah urusan tersebut selesai, dengan mengendarai sepeda motor perusahaan, aku segera menyusul rekanku itu. Lokasi hutan yang akan kutuju sekitar 75 km dari pabrik. Tepatnya berbatasan dengan sebuah desa bernama Umang-Umang. Desa itu pernah kukunjungi dengan tugas yang sama. Jalan kesana merupakan jalan darurat yang dirintis oleh pihak perusahaan. Dari desa terpencil tersebut, kayu tebangan diangkut menggunakan truk khusus atau lengging.
    Hari itu, cuaca cerah dan cukup panas. Dengan kecepatan sedang, kupacu sepeda motor menyusul Bang Ucok. Mendekati sebuah tikungan, tiba-tiba mesin mati dan sepeda motor berhenti tepat di bawah sebatang pohon yang berdaun rindang. Segera kuperiksa apa penyebabnya.
    Hampir setengah jam aku mengutak-atik mesin, namun tidak kutemukan juga. Mesin sepeda motor tetap saja tak mau dihidupkan.
    “Dasar sepeda motor sialan!” Makiku dalam hati sambil kemudian duduk istirahat di bawah pohon rindang itu.
    Aku mulai berpikir untuk mengadakan kontak dengan pihak manajemen atasanku, ketika dihadapanku melintas seorang pria tua mengenakan pakaian agak aneh. Tampangnya terlihat sangat kumuh seperti gelandangan.
    “Cucu mau kemana?” Sapanya sambil berhenti melangkah. Dia menatapku.
    “Ke desa Umang-Umang, Kek!” Sahutku sambil bangkit berdiri.
    “Lalu kenapa berhenti di sini?”
    “Mesin motorku ngadat, Kek!” Jawabku sambil mendekati sepeda motor.
    “Apanya yang rusak?” Si kakek datang mendekat. Dia bahkan turut jongkok di dekatku.
    “Entah apa yang membuatnya mogok. Saya sudah menelitinya, tapi saya tidak bisa menemukan kerusakan mesin motor ini.”
    “Coba kulihat!” Si kakek bergeser ke depan sambil menyentuh busi dengan ujung telunjuk jarinya.
    Sekejap aku terkejut, sebab ujung jari si kaki yang ringkih itu seperti memancarkan sinar kebiru-biruan. Anehnya, dalam hitungan detik, mesin hidup tanpa distater sama sekali.
    Belum habis rasa heranku, terdengar si Kakek berkata, “Kalau cucu ingin ke desa Umang-Umang, kakek ingin menumpang. Apakah boleh, Cu?”
    “Tentu saja aku tak keberatan, apalagi Kakek telah membantu menghidupkan mesin sepeda motorku,” jawabku sambil berusaha menekan perasaan heran dan aneh di dalam dadaku.
    Ringkas cerita, pria tua itu kusilhakan duduk di jok belakang. Mungkin karena tubuhnya yang kurus, maka sepertinya aku tidak merasa membawa beban di boncengan belakang. Begitu lewat tikungan di depan, di sebelah kiri jalan nampak pohon yang lumayan tinggi dan akar-akarnya ada yang menyembul kepermukaan, bahkan melingkar-;ingkar merangkul batang pohon itu sendiri. Begitu melintas di depan pohon ini, tiba-tiba mesin sepeda motor mati lagi. Anehnya, sepeda motor membelok sendiri menuju ke arah pohon tanpa dapat kukendalikan. Tubuhku terdorong ke depan lalu membentur pohon raksasa tersebut. Setelah itu, aku tidak ingat apa-apa lagi.
    Apa yang terjadi kemudian? Setelah siuman, sepertinya aku sedang berada di sebuah kawasan perkotaan dan tubuhku terbaring di tempat tidur dalam ruangan yang lumayan besar digedung yang megah dan indah. Waktu itu, laiknya aku sedang bermimpi. Tapi kali ini bukan mimpi, karena ketika kucubit terasa sakit di kulitku.
    “Aneh, di mana aku sekarang? Mengapa aku bisa berada di tempat ini?” Tanyaku dalam hati. Mendadak aku ingin bangkit dari tidur. Namun, pada saat bersamaan, aura mistis mulai kurasakan. Hal inilah menyebabkan bulu kuduk meremang, sebagai isyarat bahwa aku saat itu berada dan terjebak di dunia lain. Mungkin dihuni oleh makhluk gaib yang sulit ditebak.
    Aku masih dalam kondisi kebingungan ketika muncul di hadapanku sesosok makhluk berwujud manusia. Dia mengenakan pakaian mirip serdadu kerajaan tempo dulu dan ditangan kanannya memegang sebatang tombak yang ujungnya bercabang tiga. Dengan menggunakan bahasa isyarat, laki-laki berwajah sangar dan menakutkan ini, meminta agar aku segera mengikutinya.
    Aku tak bisa membantah ajakannya, sebab kesadaranku memang sepertinya kembali terhipnotis. Akhirnya, aku berjalan beriringan dengan lelaki penjemputku. Dia membawaku masuk ke ruangan lain yang bersebelahan dengan ruang tempatku terbaring tadi. Ruangan ini lebih megah dan lebih menakjubkan lagi. Perabotannya serba antic, seperti koleksi berabad-abad yang lalu. Kursi-kursinya penuh ukiran klasik, berpasangan dengan meja batu giok beralaskan lantai marmer mengkilat, berwarna-warni.
    Di sepanjang ruangan, tergantung aneka lampu kristal yang memancarkan sinar beragam aneka warna. Bersamaan dengan itu, aroma wewangian sering hinggap di hidungku. Harum sekali.
    Aku masih tertegun dan terpana, berdiri mematung, ketika ruangan yang super megah tersebut dipenuhi oleh perempuan ayu dan cantik. Perangai dan perilakunya sangat kontras dengan fenomena keindahan serta kesakralan suasana di sana. Pakaian mereka sangat merangsang, nyaris telanjang. Binal dan genit ketika berpelukan dengan teman laki-lakinya.
    Keberadaanku di tempat itu seperti tidak diketahui mereka. Bahkan, laki-laki seradu yang tadi menjemputku tidak kulihat batang hidungnya. Dan aku hanya melongo saja berdiri mematung. Menyaksikan seks bebas yang berlangsung di hadapan mata. Persis seperti nonton film blue.
    Belum habis rasa heran dan bingungku, di hadapanku telah berdiri seorang perempuan agak tua, bertubuh gendut dengan rias wajah yang sangat mencolok. Di sebelahnya turut pula berdiri seorang perempuan muda yang cantik dan ayu.
    Cukup lama perempuan gendut ini menatap wajahku. Seperti ingin menaksir wajah dan penampilanku saja. Dengan bahasa isyarat, dia ingin tahu siapa namaku. Lalu aku jawab pula dengan bahasa isyarat.
    Entah mengerti atau tidak, dia kemudian bertanya, “Anak muda, mengapa kau sampai berada di tempat hunian kami ini?”
    Laiknya orang tunarungu, aku menjelaskan dengan bahsa isyarat bahwa aku tak sengaja berada di tempat mereka. Alasannya, karena sepeda motorku menabrak sebatang pohon di pinggir jalan. Dan kuungkapkan juga, bahwa sepeda motorku mogok. Lalu dibantu oleh seorang kakek, dan bersama pria tua itu menuju desa Umang-Umang.
    Nampaknya si nenek paham, dan mengatakan, pria tua itu adalah ayahnya yang ingin mencari suami untuk cucuknya. Dan dia menunjuk perempuan di sebelahnya sebagai cucu si kakek.
    Komunikasi menggunakan bahasa isyarat berlangsung dengan lancar tanpa menemui kendala yang berarti. Aneh, memang! Saat itu, aku juga sempat memastikan bahwa mereka berasal dari komunitas makhluk dari dunia lain, yang tidak bisa bicara. Kalaupun mereka berbicara, maka aku tidak akan mengerti dan memahaminya.
    Ketika perempuan gendut mengisyaratkan bahwa pria tua yang menolongku menghidupkan mesin motorku itu adalah kakeknya, maka aku mulai curiga. Entah apa yang akan mereka lakukan terhadao diriku.
    “Apakah kau bersedia kukawinkan dengan putri tunggalku ini?” Tanya perempuan gendut itu dalam bahasa isyarat yang mendadak saja bisa kumengerti dan kupahami.
    Secepatnya aku memberi isyarat bahwa aku telah punya isteri. Bahkan, aku juga memberi isyarat bahwa sangat mustahil makhluk Tuhan berbeda alam untuk menyatu dalam sebuah perkawinan.
    “Siapa bilang?” Tanya si perempuan gendut. Kali ini bukan lagi dengan bahasa isyarat, melainkan dengan kata-kata dalam bahasa Melayu.
    Hal ini membuatku terperangah. Ternyata dia mampu berbicara dengan bahasa Melayu, dengan logat dan gaya Mandailing Klasik.
    Aku makin terheran-heran ketika dia mengatakan bahwa perkawinan makhluk dari kalangan jin dan manusia sudah sering terjadi sejak era kenabian tempo dulu. Dia mengambil contoh dengan peristiwa Nabi Sulaiman yang menikahi Ratu Balqis, yang dipercaya berasal dari komunitas bangsa jin.
    Aku bingung, karena aku tak tahu persis apakah Ratu Balgis memang berasal dari bangsa jin. Entahlah apakah perempuan gendut ini hanya mengarang-ngarang untuk meyakinkan diriku, bahwa perkainan manusia dengan jin bukan mustahil adanya.
    “Kami memang dari bangsa jin yang tidak alim!” Ungkap perempuan gendut itu. “Asal kau tahu saja…kami memang selalu mengadakan perkawinan silang dengan manusia. Hal ini guna memperoleh keturunan yang lebih bermutu dan berkwalitas. Karena kami dari bangsa jin di kawasan ini ingin mensejajarkan diri dengan makhluk manusia yang kami anggap lebih tinggi derajatnya dari bangsa jin,” tambahnya menjelaskan dengan panjang lebar.
    Cukup lama aku termenung dan tertegun. Aku menjadi sangat bodoh, sebab tak mampu berkomentar. Aku hanya bisa manggut-manggut, seolah-olah memahami apa yang dijelaskannya barusan.
    “Bagaimana? Apakah kamu bersedia membantu kami?” Perempuan itu menatapku dalam-dalam.
    “Gimana ya…?” Aku masih bingung. “Soalnya, tadi telah saya katakan, bahwa saya telah berumah tangga,” kataku menjelaskan sejujurnya.
    “Itu tidak bisa dijadikan dalih. Karena di bumi, manusia banyak yang punya isteri lebih dari satu!” Kata si perempuan gendut sambil nyengir sinis.
    Aku terbungkam. Ternyata dia cukup banyak mengetahui tentang ulah manusia selama ini. Tapi, aku sungguh tak sudi menikah dengan makhluk halis, meski putrid si gendut itu sangatlah cantik jelita.
    Karena aku masih tetap menolak tawarannya, akhirnya aku diamankan di sebuah ruangan khusus dalam kondisi tertutup dan terkunci. Di dalam ruangan itu fasilitasnya sangat lengkap sekali, sehingga aku merasa berada dalam tahanan rumah. Namun, sewaktu berada kesendirian, aku mulai teringat isteriku di rumah yang kutitipkan pada ibu di Medan.
    Aku masih coba membayangkan wajah Rini, isteriku, ketika pintu terbuka dan wajah perempuan cantik dan ayu yang tadi menemani perempuan gendut itu muncul sambil mengulum senyum. Gadis yang katanya cucu dari pria tua yang menolongku tersebut berjalan dengan langkah terukur bagai seorang pragawati. Dia datang menghampiriku yang sedang duduk dibibir tempat tidur. Kini dia mengenakan gaun terusan yang agak tipis tanpa BH dan celana dalam, sehingga apa yang berada dibaliknya menjadi terlihat sekali. Lekuk-lekuk tubuh yang sensual dan padat, serta bukit kembar di dadanya nampak jelas menonjol.
    Sejenak ruangan kamar dengan aroma semerbak wewangian itu berubah sangat sunyi. Begitu sunyinya sehingga suara helaan nafasku yang tergetar oleh keindahan wanita di hadapnku seaakan-akan terdengar gemanya. Aku tidak ingin dikatakan munafik. Aaat itu gairah birahiku melonjak tajam. Disamping melihat ada perempuan cantik sekamar denganku, ini juga karena aku sudah cukup lama bekerja di tengah hutan belantara jauh dari godaan seks terhadap wanita cantik. Apalagi perempuan muda di hadapanku kini mulai melucuti pakaiannya, sehingga tubuhnya bugil tanpa sehelai benangpun.
    Singkat cerita, saat itu aku tak mampu membendung gejolak libidoku. Dan apa yang terjadi selanjutnya, tak perlu kuceritakan secara rinci. Aku seperti anjing kelaparan yang begitu bergairah menikmati mangsanya. Bahkan, hubungan terlarang tersebut terjadi berulang kali, hingga aku pingsan alias tak sadarkan diri. Mungkin akibat kecapekan atau karena pengaruh lainnya.
    Begitu siuman, aku merasa malu dalam keadaan tubuhku yang telanjang, sebab di dihadapanku ada beberapa orang pria. Mereka adalah pekerja yang melintas di tempat itu, mengangkut kayu gelondongan dengan truk. Katanya, aku ditemui dipinggir jalan di bawah pohon beringin. Ketika itu aku terkapar di sana dalam keadaan setengah sadar.

    Tidak jauh dari situ, mereka juga menemukan sepeda motorku dalam kondisi berantakan. Karena itulah, untuk sementara aku dinyatakan mengalami kecelakaan, menabrak pohon di pinggir jalan. Namun satu hal yang membuat mereka bingung, kenapa aku bisa terbaring dalam keadaan telanjang bulat.
    Rupanya, aku telah dikerjai oleh penunggu pohon beringin tua yang dipercayai sangat angker itu. Menurut cerita, kejadian serupa seperti yang kualami pernah juga dialami oleh para pekerja penebangan pohon di tempat itu. Bahkan, suatu ketika ada yang tewas meregang nyawa dalam kondisi alat vital membengkak seukuran biji kelapa.
    Karena merasa trauma atas kejadian serupa, maka akhirnya aku memutuskan untuk hengkang dari perusahaan tersebut. Aku memilih kembali ke kota Medan, dan ingin mencari pekerjaan yang lebih laik.

    Setelah peristiwa itu, aku juga mengalami suatu keanehan. Cukup lama aku tak mampu memberi nafkah batin ke isteriku. Lebih aneh lagi, kurang sembilan bulan kemudian,. aku dan isteriku sering mendengar tangisan bayi dekat tempat tidur kami. Kami sibuk mencarinya hingga ke bawah kolong ranjang ranjang.
    Menduga rumah itu telah dihuni oleh setan, aku memutuskan cari kontrakan lain. Di tempat yang baru, tangisan bayi itu masih terdengar. Artinya dia terus mengikuti kemana aku pindah.
    Karena keanehan ini, akhirnya mempertanyakannya kepada Pak Suparlan, orang pintar di lingkungan tempat tinggalku.

    “Itu darah dagingmu…!” Jawab Pak Suparlan yang menguasai ilmu gaib.
    Tentu saja aku bingung dan heran. Apa mungkin persetubuhan gaibku dengan sosok perempuan jin bisa membuat kehamilan? Untuk menjaga ketenangan dalam rumah tangga, aku minta pada sang paranormal agar memberikan solusi menghilangkan suara tangisan bayi tersebut, sehingga tidak terdengar lari.
    “Kalau sekedar meredam suara tangisnya mungkin bisa, tapi kalau untuk mengusirnya tidak mungkin. Karena dia adalah darah dagingmu yang akan terus membayangi langkahmu kapan dan di mana saja.” Ungkap Pak Suparlan.
    Aku semakin tak mengerti. Tapi kuserahkan semua ini hanya kepada Allah SWT.

    Selesai...

    0 komentar

  • ╚►PENGUSAHA KAYA PEMUJA SETAN◄╝

    ╚►PENGUSAHA KAYA PEMUJA SETAN◄╝

    ((BERIKUT KISAHNYA))


    Kesaksian ini dituturkan oleh seseorang yang enggan disebut identitasnya. Dia berkisah tentang sepenggal pengalaman yang sangat menyeramkan, yakni bekerja di sebuah perusahaan garmen dengan seorang bos yang ternyata memuja setan. Seperti apa kisah lengkapnya…?

    Setelah sekian lama menumpang di rumah kerabat tanpa ada penghasilan, akhirnya sebuah perusahaan besar skala internasional (kata iklan yang mereka cantumkan di koran), berkenan menerimaku sebagai karyawan di bagian produksi. Wah senang sekali, sebab aku punya sedikit uang untuk memanjakan diri.
    Pintu besi gerbang besar perusahaan itu telah menyambutku kedatanganku di hari pertama masuk. Sambil menunggu waktu, kukelilingi area bangunan besar itu, sekalian melihat-lihat suasana gedung, pelataran parkir, gudang, serta satu bangunan tua yang menjadi bangunan induk tempat perusahaan besar ini menjalankan aktivitas bisnisnya.

    Di mataku, bangunan tua yang kumaksudkan tadi merupakan satu bangunan bergaya lama yang terletak di daerah kota tua, namun masih memperlihatkan sisi megah yang menyiratkan kejayaan masa lalu pemiliknya.
    “Pemiliknya pasti sangat kaya hingga dapat memiliki gedung besar yang hampir semegah museum ini. Aku yakin bangunan ini bisa menjadi satu warisan bersejarah yang telah dipakai secara temurun-temurun dari pemilik lama perusahaan ini kepada orang yang sekarang yang mewarisinya,” pikirku.
    Menurutku, bangunan bergaya klasik ini pastilah banyak menyimpan cerita. Atau bahkan peristiwa atas jatuh bangunnya bisnis keluarga kaya raya tersebut. Dan dalam suasana pagi yang cerah, aku sangat menikmati panorama bangunan tua ini. Namun aneh, tiba tiba sepertinya ada satu kekuatan lain yang menyergapku. Kirasakan seperti ada suara angin yang berhembus lembut, seolah-olah meniup daun telingaku. Sayup-sayup terdengar seperti suara desahan binatang buas di kejauhan yang terbawa angin.
    “Ada apa sesungguhnya?” batinku. Kedua mataku, masih terus asik menikmati bangunan tua yang pasti adalah karya Bangsa Belanda itu, sebab arsitekturnya memang bergaya Eropa.
    Sekilas, tampak gedung megah ini kurang terawatt. Jendela besar berkaca buram, kotor, begitu juga dengan koridor panjang yang melingkarinya. Semuanya terkesan kumuh serta sedikit agak angker. Bahkan, tangga ke lantai atas pun hanya disinari sebuah lampu neon yang cahanya mulai temaram.
    Tak sengaja, pandanganku tertuju pada salah satu jendela yang paling kusam di lantai empat. Entah ruangan apa di atas sana. Sepertinya, ruangan itu hanya disinari oleh cahaya redup lampu 10 watt. Seketika itu juga semua pandanganku seakan diselimuti oleh hal yang berbau mistis, seolah-olah ada sepasang mata yang sedang bergerak mengawasiku dari atas sana.
    “Mungkinkah penunggu gedung tua ini sedang mengawasi gerak-geriku,” bisiku dalam hati.
    Lalu, segera kuabaikan pikiran itu. Kumantapkan tekadku yang ingin bekerja untuk mendapatkan uang demi kebutuhan hidupku.
    “Tunggu sebentar lagi ya, Mas. Bos masih ada urusan. Mohon maaf agak lama menunggu.”
    Suara merdu wanita muda mengagetkanku. Rupanya, tidak terasa aku sudah satu jam lebih menunggu untuk mendapat giliran masuk wawancara.
    Ketika giliranku masuk, ternyata bos besar itu sedang menyantap makan siang dengan sangat rakusnya. Mulutnya dipenuhi makanan, kedua pipinya belepotan bumbu lauk-pauk, sementara kedua tangannya sibuk menyendok makanan dan memilah buah-buahan pencuci mulut yang ada di atas meja, seolah tak mempedulikan kehadiranku.
    Aku kembali terpana melihat caranya makan. Hampir menyerupai seekor binatang buas yang baru saja mendapat mangsa. Aneh, bukankah dia seorang bos besar yang memiliki perusahaan bertaraf internasional? Tapi mengapa cara makannya seperti orang kelaparan?
    “Ayo, silahkan duduk!” katanya menawariku. Lamunanku pun terputus. Dengan sungkan, aku segera duduk di depan meja kerjanya.
    Sambil mencuri-curi pandang, kucoba amati keadaan ruang kerja sang bos. Sungguh aneh, ruangan besar itu hampir dipenuhi oleh umbo rampe (sesaji) yang sudah kering. Bahkan, nampak buah-buahan sesaji yang mulai membusuk hingga airnya menetes mengotori dinding serta karpet lantai. Aneka kue jajanan menjamur diatas meja. Tampak juga beberapa dupa yang masih menyala hingga asapnya memenuhi tiap sudut ruangan. Tak hanya itu, pada dinding serta langit-langit ruangan bergelantungan aneka jimat hingga menambah keunikan ruang kerja ini.
    Kembali aku dibuat semakin takjub, manakala pandanganku mengarah pada sebuah patung besar setinggi hampir 2 meter yang dikelilingi banyak sesaji. Patung ini berdiri tegak disudut ruangan yang agak gelap. Aneh, siapakah laki-laki di depanku ini sebenarnya?
    Saat bertanya jawab denganku, ternyata si bos ini memiliki sebentuk wajah yang agak aneh. Matanya menyerupai mata iblis seperti di film film animasi, sementara kedua alisnya naik ke atas bak alis para pendekar silat. Saat tersenyum pun dia lebih mirip menyeringai daripada senyuman, sembari memperlihatkan deretan giginya yang kotor serta tidak terawatt, bahkan masih dipenuhi sisa sisa makanan.
    Sekalipun sangat aneh dan mengganggu pikiranku, namun aku terpaksa harus mengabaikan semua ini. Ya, demi mendapatkan sebuah pekerjaan!
    Singkat cerita, aku memang diterima bekerja di kantor tersebut….
    Setelah beberapa lama bekerja, baru kusadari kalau aku sebenarnya cuma jadi umpan kawan-kawan sekantor yang enggan lembur pada setiap kamis malam atau malam Jum’at. Ada apa sebenarnya?
    “Hati hati dengan yang ada dilantai empat, Man!” bisik Larno, salah seorang teman sejawat yang baik padaku.
    Aneh, peringatan ini bukan hanya datang dari Larno. Bahkan Pak Ishak, penjaga malam di gedung ini juga telah memperingatkanku agar tidak mencoba-coba naik ke lantai empat sendirian apabila hari telah gelap.
    “Kamu pasti celaka, Nak!” tegasnya ketika aku meminta alasan larangan itu. Dia menambahkan, “Aku saja yang sudah 18 tahun bekerja disini tidak berani pergi kelantai empat sendirian, terlebih lagi malam hari.
    Mulanya, aku tak serius menanggapi cerita-cerita itu. Hingga suatu malam, terjadilah peristiwa itu….
    Malam itu, jarum jam telah menunjukan pukul 19.30. Hampir seluruh ruangan telah kosong. Suasana mendadak senyap, bahkan kemudian berganti angker. Di luar sana angin berhembus kencang disertai deru hujan.
    Sendirian aku duduk terpaku di meja kerja ditemani dengan setumpuk tugas yang belum rampung. Aneh, tiba-tiba pikiranku melayang ke ruang sepi di lantai empat. Kulirik ruang sepi yang bersinar redup itu. Sepertinya, dari arah sana akan memunculkan satu bayangan, bahkan mungkin sesuatu yang mengerikan.
    Aneh, tiba tiba sekelebat bayangan wanita tua melintas. Aku segera bangkit mengejarnya. Kucoba berjalan menuju munculnya bayangan tadi. Tapi, aku tak menumukan siapa-siapa.
    Aku yakin telah melihat bayangan seorang nenek. Perempuan renta itu jalan tertatih tatih. Anehnya, dia menghilang di lorong gelap menuju lantai empat? Siapa gerangan perempuan tua berbaju kumal itu?
    Bukannya merasa takut, kejadian ini justeru membuatku semakin penasaran. Segera saja kutelusuri lorong sepi yang terbentang panjang di depanku, sambil berharap sesosok nenek itu muncul lagi. Anehnya, tiba tiba terdengar suara perempuan sedang bercakap cakap di ujung koridor gelap ini. Siapa gerangan? Apa mungkin masih ada seorang staf wanita yang sedang menerima telepon?
    Ketika aku dalam kebingungan, jantungku nyaris copot sebab tiba tiba ada sebuah tangan yang merengkuh bahuku. Ketika aku menoleh, di hadapanku telah berdiri seorang wanita muda. Dia tersenyum dingin sambil menyodorkan segenggam kertas.
    “Mencari siapa, Mas?” tanyanya datar, disertai raut wajah dingin tanpa ekspresi.
    Aku diam tergugu. Wanita itu kembali berkata, “Tolong fotocopy semua dokumen ini. Bisa kan?”
    “Oh, tentu bisa!” jawabku pendek. Bulu kudukku meremang. Dalam hati aku bertanya, “Perempuan ini staff di bagian apa? Kok aku belum pernah melihatnya.”
    “Ini dokumen penting, tidak semua orang bisa tahu!” katanya lagi.
    Sambil berusaha menenangkan diri, aku menyahut, “Wah, kalau begitu saya jadi tahu dong, Mbak. Kan saya yang bantu fotocopynya!”
    “Ini cuma daftar nama orang yang disuruh berkorban di sini, sekalipun mereka menolak. Ah, kasihan sekali mereka!” katanya lagi.
    “Berkorban? Maksudnya untuk apa?” tanyaku, penasaran, sembari terus membolak balikan dokumen itu.
    “Darah mereka!” jawabnya dengan suara yang agak tertahan.
    Aku kaget bukan kepalang. Seketika pandanganku berubah gelap. Dan, ketika terang kembali, kulihat dia sudah menghilang. Lalu, sama-samar terdengar suara alunan pendek perempuan menyanyi dari arah lorong sepi ini.
    Segera kuambil langkah seribu, setelah lebih dulu melemparkan kertas yang disebut dokumen tadi. Kubanting pintu dengan kencang. Aku lalu terduduk di depan meja kerjaku sambil mengatur nafas yang memburu tak karuan.
    ***

    Gara-gara peristiwa ganjil itu, rasa penasaranku semakin bertambah. Apalagi, pagi setelah malamnya aku bertemu dengan sosok perempuan misterius itu ternyata ada karyawan yang meninggal. Apakah ini ada hubungannya dengan statemen perempuan misteruis itu?
    Belakangan, aku memang melihat ada kejanggalan. Bila dihitung, hampir setiap minggu, satu persatu rekan kerja atau sanak saudara mereka ada saja yang meninggal. Menurut beberapa pegawai senior, setiap yang meninggal raut wajah mereka menyiratkan ada satu hal yang tidak wajar. Kabarnya, wajah jenazah tampak menghitam, punggung, tangan serta kakinya terdapat memar kebiruan, dan mata mereka terbuka, dengan rona wajah mereka seolah habis melihat sesuatu yang amat menakutkan.
    Pernah juga terjadi sebuah peristiwa lucu namun menyeramkan. Suatu hari, ada salah seorang menejer di kantor ini yang kerasukan roh seorang perempuan muda. Sang roh mengaku bernama Karissa. Dia telah mati karena bunuh diri 100 tahun silam.
    Lucunya, sang menejar yang bertubuh tambun dan galak itu, tiba tiba dapat berjalan sangat gemulai laksana perempuan. Tak hanya itu, suaranya juga berubah lembut khas wanita muda.
    Nah, dari celoteh Karissa-lah cerita yang sebenarnya bergulir. Termasuk tentang para korban mahluk di lantai empat.
    Karisasa yang meminjam mulut Pak Wahono, sang menejer itu, bercerita bahwa bos besar kami yang bernama Pak Paulus itu telah meminjam arwahnya sebagai budak suruhan untuk mendapatkan harta. Bahkan, untuk mengikat jiwa sesorang yang dia kehendaki untuk ditaklukan.

    Arwah Karissa juga mengaku bahwa pada hari-hari tertentu dia akan diberi “suguhan khusus” oleh majikannya. Selain umbo rampe dan dupa wangi, dia juga menghisap sari makanan langsung dari perut Pak Paulus. Syaratnya, Pak Paulus harus memakan tiga jenis makan kesukaan Karissa dalam jumlah amat banyak. Mungkin, inilah yang menyebabkan kenapa Pak Paulus pernah kulihat makan dalam jumlah banyak dan nampak sangat rakus.

    Aku juga pernah melihat dukun kepercayaan Pak Paulus datang ke lantai empat untuk mengadakan ritual semalam suntuk. Setelah itu, beredarlah cerita dari mulut orang dekatnya, bahwa Pak Paulus segera akan memecat beberapa orang karyawan, sebab menurut sang dukun mereka tidak cocok dan harus dienyahkan.
    Yang terjadi selanjutnya, setelah kedatangan dukun itu, suasana di dalam kantor jadi makin kacau. Seringkali terjadi keributan diantara staff dan karyawan. Sejumlah peristiwa aneh juga terjadi. Mulai staff kerasukan, mengalami kecelakaan fatal hingga cacat, bahkan yang meninggal pun ada.

    Selain itu, bisnis di perusahaan yang bergerak dalam industri garmen ini menjadi tersendat-sendat. Banyak hasil produksi yang tidak laku dijual bahkan dikembalikan karena rusak. Padahal, semua barang produksi yang dikirim ke costumer dalam keadaan baik tanpa cacat.
    Kondisi semacam ini membuat pikiranku jadi tidak karuan. Hingga, pada suatu malam, ketika semua staff dan karyawan telah meninggalkan ruang kerjanya masing-masing, tinggalah aku sendiri tercenung di meja kerjaku. Ketika aku sedang membereskan dokumen yang masih tercecer, tiba tiba saja ada angin dingin menyapu pundakku.

    Tidak berapa lama, samara-samar terdenar suara perempuan yang seolah sedang merapal doa. Seketika itu rasa takut di dalam hatiku muncul. Terlebih lagi, lama kelamaan suara itu semakin keras terdengar, meski tidak jelas mantra apa yang sedang dilantunkannya. Walau begitu, kucoba memberanikan diri bangkit lalu berjalan ke arah datangnya suara itu.

    Kubuka pintu koridor ke lantai tiga, yang kuduga menjadi sumber suara. Seketika tercium semerbak wangi bunga sedap malam, serta aroma rokok klobot. Kuhentikan langkah untuk sekedar mengatur nafas, sambil menenangkan hatiku yang mulai dihantui rasa takut.
    Hatiku pun kecut bukan main ketika sadar bahwa langkah ini telah sampai di trap tangga terakhir dari sepuluh anak tangga menuju ruangan laknat di lantai empat itu.

    Sementara itu, suara rapalan mantera si perempuan semakin keras terdengar, diselingi oleh aroma semerbak bunga sedap malam, kemenyan serta anyir darah yang semakin menyengat hidungku.
    Sejenak, aku berdiri terpaku di depan pintu kaca kusam yang membatasi pandanganku ke ruangan bagian dalam. Kaca patri bermotif burung elang membingkai sehelai pintu ruang laknat penuh misteri ini. Tanganku bergetar tak sabar ingin membuka pintunya.
    Kudorong perlahan. Suara berderit engselnya seolah genderang perang yang memukul jantungku. Saat aku melangkah tertatih di dalam suasana temaram, aku mengenali gerak gerik sesosok mahluk besar kehitaman di bawah temaram lampu 5 watt. Kakiku pun terasa lemas! Sungguh, aku benar-benar melihat bagaimana makhluk itu sambil menggeram terus menggerogoti mangsanya dengan rakus.
    Dalam keadaan sangat takut, aku mengenali kalau ternyata mahluk itu wujudnya separuh srigala separuh manusia. Dia sedang mengoyak-ngoyak sepotong daging merah dengan kuku hitam tajamnya .

    Pes! Aneh, tiba tiba lampu di dalam ruangan itu padam. Aku terkejut dan hampir tidak bisa menguasai diri lagi. Bau anyir darah busuk itu sangat menyesakkan dada, hingga kepalaku pusing. Suara dengusan srigala besar yang menggeram dengan marah menghentak jantungku!

    Dalam ruangan gelap itu aku tidak dapat berbuat apa-apa, selain membalikan badan menghambur keluar ruangan. Tapi binatang iblis itu tidak tinggal diam. Dia berusaha menangkpuku. Akupun terdorong keluar dari ruangan itu. Di ruangan yang lebar terang ini, aku cukup jelas melihat wajah serigala aneh itu, dengan seringai gigi tajamnya yang belumuran darah.

    Akupun berteriak sekuat tenaga. Tidak sadar, kakiku terpeleset. Tubuhku terpelanting jatuh berguling guling menuruni anak tangga sampai ke lantai. Tak ayal lagi seluruh sendi di badanku terasa patah. Kepala ku pusing berat, Bersamaan dengan itu, di telingaku kembali terngiang suara perempuan pembaca mantera tadi. Sambil menahan sakit, aku segera berlari meninggalkan ruangan….
    Seminggu setelah kejadian itu, suatu siang aku sedang merapikan beberapa barang yang tertumpuk di koridor gelap depan ruangan. Pak Paulus muncul dengan tiba tiba. Dia berjalan ke arahku dengan rona wajah yang tidak bersahabat. Aku segera aku bangkit untuk memberi salam. Tidak diduga dia malah mengancamku dengan kata-kata yang tidak mengenakan hati.

    “Hei you!” katanya sambil menunjuk wajahku. “Gua orang kaya raya, gua ada uang banyak, ribuan setan, arwah leluhur bahkan jin manapun sudah gua panggil dan gua tundukkan, apalagi cuma you manusia kecil!” cecarnya dengan nada sinis.
    “Gua, kasih you peringatan! Mahluk besar di lantai empat adalah pelindung gua, seluruh harta gua dia yang jaga, dia amat kuat luar biasa, tidak akan ada yang bisa kalahkan dia punya kekuatan!” bentaknya lagi.
    “Karena mahluk mahluk itu gua jadi punya kekuatan besar lebih dari orang lain! Asal you tahu aja ya, gua gak bisa mati!!” lanjutnya dengan jumawa.

    “So, jadi you jangan coba-coba ganggu dia punya tempat, apalagi you mau jadi pahlawan kesiangan di sini!” hardiknya pula.
    “Kalau you masih butuh makan, you duduk en kerja baik baik seperti si bego lainnya atau you out saja dari sini!” kejarnya lagi sambil telunjuknya terus mendorong keningku keras-keras. Setelah itu dia pergi sambil masih terus mengumpat dengan kata-kata yang sangat kasar.

    Penghinaan Pak Paulus memang sungguh menyakiti perasaanku. Harga diriku telah diinjak-injak olehnya. Namun, bukan ini alasan utamaku untuk berhenti bekerja. Demi Tuhan, sejak peristiwa malam itu, bayangan menyeramkan sosok srigala berbadan manusia itu selalu menghantuiku. Bahkan, dengus nafasnya yang berbau busuk itu serasa begitu dekat dengan hidung dan telingaku.

    Walau aku sangat membutuhkan pekerjaan, namun kuputskan untuk segera hengkang dari kantor itu. Dan hari itu, aku kembali duduk di sofa depan ruangan Pak Paulus, menunggu giliran masuk seperti tempo hari. Tapi kali ini bukan untuk mengemis minda dipekerjaan, namun aku akan menyerahkan surat pengunduran diri resmi.
    Tak lama kemudian aku diizinkan masuk. Ketika berhadapan dengannya, sedikitpun aku tidak mau melihat wajahnya yang amat serupa dengan iblis srigala di lantai empat itu. Sembari mejawab pertanyaannya, dalam hati kupanjatkan doa-doa pendek, serta berusaha tetap menjaga kesadaran pikiranku, agar tidak terpengaruh jampi-jampi lewat tatapan matanya yang tajam menusuk itu.
    Sambil disertai dengan sumpah serapah dari mulut Pak Paulus, aku segera keluar meninggalkan ruangannya. Dengan nama Tuhan, aku segera tinggalkan kerajaan setan itu untuk kembali ke kehidupanku yang normal.

    Demikianlah sepenggal kisah yang pernah kualami. Sejak 2 tahun meninggalkan perushaan itu, tak pernah sekalipun kudengar kisahnya. Entah apa yang terjadi dengan teman-temanku yang masih coba bertahan di sana. Kabarnya, perushaan garmen itu sudah di ambang kebangkrutan. Pak Paulus sendiri disebut-sebut lebih senang tinggal di villanya yang ada di Seminyak, Bali.

    SELESAI..

    0 komentar

  • Copyright © 2013 - Nisekoi - All Right Reserved

    Takim"San Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan