Weekly post

  • TERJEBAK DI DUNIA LAIN KETIKA BEKERJA DI HUTAN

    TERJEBAK DI DUNIA LAIN KETIKA BEKERJA DI HUTAN 

    Berikut Kisah Seramnya.....

    Bagaimana bisa seorang yang menyetubuhi jin lalu memiliki keturunan? Kisah berikut merupakan kesaksian dari salah seorang yang pernah bekerja di sebuah perusahaan penebangan kayu. Saat bertugas dia terjebak ke dunia lain milik para jin…. 

    Adelin Lis, Direktur Keuangan PT Keang Nam Deveploment Indonesia (KNDI), adalah salah seorang sosok yang kontroversial dalam kacamata hokum pidana. Setelah Jaksa menuntutnya sepuluh tahun kurungan, ternyata dibebaskan tanpa syarat oleh Majelis Hakim Pengadilan Negara Medan. Ini suatu perkara yang dianggap sangat menyakitkan nurani keadilan, mengingat kasus korupsi Adelin Lis dengan nilai yang sangat besar.
    Tulisan berikut ini memang bukanlah kisah tentang Adelin Lis. Tetapi aku pernah bekerja di perusahaan miliknya. Hampir tiga tahun aku menjadi karyawan pada PT KNDI, yakni sebuah perusahaan pengolahan kayu berskala besar yang cukup bonafid di daerah Mandailing Natal (Madina), Sumut.
    Kalau Adelin Lis, orang yang misterius dalam bidang penegakan hukum, sementara aku sendiri mengalami kejadian misterius ketika bekerja di perusahaan tersebut.

    Pertama kali masuk kerja, aku ditempatkan diunit Tely, yakni melakukan tugas mencatat dan mengadakan kelompok-kelompok kayu yang sudah diolah menjadi bahan bangunan ke dalam masing-masing jenis dan tipe serta ukuran yang sama.
    Jumlah karyawan kurang lebih 500 orang. Mereka punya tugas di bidang masing-masing. Meskipun demikian, di antara mereka ada yang punya tugas rangkap. Dan aku sendiri sering ditugaskan rangkap pula terutama kalau ada karyawan yang berhalangan karena sakit.
    Tugas yang kurasa cukup berat dan punya resiko tinggi adalah kalau diperintahkan mengadakan survey di lapangan guna meneliti pohon-pohon kayu di areal hutan yang sesuai dengan HPH dari Menteri Kehutanan. Menandai pohon yang akan ditebang di tengah hutan belantara yang masih perawan.
    Hari itu, dengan ditemani oleh rekan seprofesi yang akrab kupanggil Bang Ucok Regar, aku ditugaskan melakukan penelitian ke sebuah areal hutan. Tanpa bisa menolak, Bang Ucok berangkat duluan ke sana. Aku sendiri janji akan menyusul sejam kemudian. Soalnya, masih ada urusan yang akan kukerjakan di lokasi pabrik.
    Setelah urusan tersebut selesai, dengan mengendarai sepeda motor perusahaan, aku segera menyusul rekanku itu. Lokasi hutan yang akan kutuju sekitar 75 km dari pabrik. Tepatnya berbatasan dengan sebuah desa bernama Umang-Umang. Desa itu pernah kukunjungi dengan tugas yang sama. Jalan kesana merupakan jalan darurat yang dirintis oleh pihak perusahaan. Dari desa terpencil tersebut, kayu tebangan diangkut menggunakan truk khusus atau lengging.
    Hari itu, cuaca cerah dan cukup panas. Dengan kecepatan sedang, kupacu sepeda motor menyusul Bang Ucok. Mendekati sebuah tikungan, tiba-tiba mesin mati dan sepeda motor berhenti tepat di bawah sebatang pohon yang berdaun rindang. Segera kuperiksa apa penyebabnya.
    Hampir setengah jam aku mengutak-atik mesin, namun tidak kutemukan juga. Mesin sepeda motor tetap saja tak mau dihidupkan.
    “Dasar sepeda motor sialan!” Makiku dalam hati sambil kemudian duduk istirahat di bawah pohon rindang itu.
    Aku mulai berpikir untuk mengadakan kontak dengan pihak manajemen atasanku, ketika dihadapanku melintas seorang pria tua mengenakan pakaian agak aneh. Tampangnya terlihat sangat kumuh seperti gelandangan.
    “Cucu mau kemana?” Sapanya sambil berhenti melangkah. Dia menatapku.
    “Ke desa Umang-Umang, Kek!” Sahutku sambil bangkit berdiri.
    “Lalu kenapa berhenti di sini?”
    “Mesin motorku ngadat, Kek!” Jawabku sambil mendekati sepeda motor.
    “Apanya yang rusak?” Si kakek datang mendekat. Dia bahkan turut jongkok di dekatku.
    “Entah apa yang membuatnya mogok. Saya sudah menelitinya, tapi saya tidak bisa menemukan kerusakan mesin motor ini.”
    “Coba kulihat!” Si kakek bergeser ke depan sambil menyentuh busi dengan ujung telunjuk jarinya.
    Sekejap aku terkejut, sebab ujung jari si kaki yang ringkih itu seperti memancarkan sinar kebiru-biruan. Anehnya, dalam hitungan detik, mesin hidup tanpa distater sama sekali.
    Belum habis rasa heranku, terdengar si Kakek berkata, “Kalau cucu ingin ke desa Umang-Umang, kakek ingin menumpang. Apakah boleh, Cu?”
    “Tentu saja aku tak keberatan, apalagi Kakek telah membantu menghidupkan mesin sepeda motorku,” jawabku sambil berusaha menekan perasaan heran dan aneh di dalam dadaku.
    Ringkas cerita, pria tua itu kusilhakan duduk di jok belakang. Mungkin karena tubuhnya yang kurus, maka sepertinya aku tidak merasa membawa beban di boncengan belakang. Begitu lewat tikungan di depan, di sebelah kiri jalan nampak pohon yang lumayan tinggi dan akar-akarnya ada yang menyembul kepermukaan, bahkan melingkar-;ingkar merangkul batang pohon itu sendiri. Begitu melintas di depan pohon ini, tiba-tiba mesin sepeda motor mati lagi. Anehnya, sepeda motor membelok sendiri menuju ke arah pohon tanpa dapat kukendalikan. Tubuhku terdorong ke depan lalu membentur pohon raksasa tersebut. Setelah itu, aku tidak ingat apa-apa lagi.
    Apa yang terjadi kemudian? Setelah siuman, sepertinya aku sedang berada di sebuah kawasan perkotaan dan tubuhku terbaring di tempat tidur dalam ruangan yang lumayan besar digedung yang megah dan indah. Waktu itu, laiknya aku sedang bermimpi. Tapi kali ini bukan mimpi, karena ketika kucubit terasa sakit di kulitku.
    “Aneh, di mana aku sekarang? Mengapa aku bisa berada di tempat ini?” Tanyaku dalam hati. Mendadak aku ingin bangkit dari tidur. Namun, pada saat bersamaan, aura mistis mulai kurasakan. Hal inilah menyebabkan bulu kuduk meremang, sebagai isyarat bahwa aku saat itu berada dan terjebak di dunia lain. Mungkin dihuni oleh makhluk gaib yang sulit ditebak.
    Aku masih dalam kondisi kebingungan ketika muncul di hadapanku sesosok makhluk berwujud manusia. Dia mengenakan pakaian mirip serdadu kerajaan tempo dulu dan ditangan kanannya memegang sebatang tombak yang ujungnya bercabang tiga. Dengan menggunakan bahasa isyarat, laki-laki berwajah sangar dan menakutkan ini, meminta agar aku segera mengikutinya.
    Aku tak bisa membantah ajakannya, sebab kesadaranku memang sepertinya kembali terhipnotis. Akhirnya, aku berjalan beriringan dengan lelaki penjemputku. Dia membawaku masuk ke ruangan lain yang bersebelahan dengan ruang tempatku terbaring tadi. Ruangan ini lebih megah dan lebih menakjubkan lagi. Perabotannya serba antic, seperti koleksi berabad-abad yang lalu. Kursi-kursinya penuh ukiran klasik, berpasangan dengan meja batu giok beralaskan lantai marmer mengkilat, berwarna-warni.
    Di sepanjang ruangan, tergantung aneka lampu kristal yang memancarkan sinar beragam aneka warna. Bersamaan dengan itu, aroma wewangian sering hinggap di hidungku. Harum sekali.
    Aku masih tertegun dan terpana, berdiri mematung, ketika ruangan yang super megah tersebut dipenuhi oleh perempuan ayu dan cantik. Perangai dan perilakunya sangat kontras dengan fenomena keindahan serta kesakralan suasana di sana. Pakaian mereka sangat merangsang, nyaris telanjang. Binal dan genit ketika berpelukan dengan teman laki-lakinya.
    Keberadaanku di tempat itu seperti tidak diketahui mereka. Bahkan, laki-laki seradu yang tadi menjemputku tidak kulihat batang hidungnya. Dan aku hanya melongo saja berdiri mematung. Menyaksikan seks bebas yang berlangsung di hadapan mata. Persis seperti nonton film blue.
    Belum habis rasa heran dan bingungku, di hadapanku telah berdiri seorang perempuan agak tua, bertubuh gendut dengan rias wajah yang sangat mencolok. Di sebelahnya turut pula berdiri seorang perempuan muda yang cantik dan ayu.
    Cukup lama perempuan gendut ini menatap wajahku. Seperti ingin menaksir wajah dan penampilanku saja. Dengan bahasa isyarat, dia ingin tahu siapa namaku. Lalu aku jawab pula dengan bahasa isyarat.
    Entah mengerti atau tidak, dia kemudian bertanya, “Anak muda, mengapa kau sampai berada di tempat hunian kami ini?”
    Laiknya orang tunarungu, aku menjelaskan dengan bahsa isyarat bahwa aku tak sengaja berada di tempat mereka. Alasannya, karena sepeda motorku menabrak sebatang pohon di pinggir jalan. Dan kuungkapkan juga, bahwa sepeda motorku mogok. Lalu dibantu oleh seorang kakek, dan bersama pria tua itu menuju desa Umang-Umang.
    Nampaknya si nenek paham, dan mengatakan, pria tua itu adalah ayahnya yang ingin mencari suami untuk cucuknya. Dan dia menunjuk perempuan di sebelahnya sebagai cucu si kakek.
    Komunikasi menggunakan bahasa isyarat berlangsung dengan lancar tanpa menemui kendala yang berarti. Aneh, memang! Saat itu, aku juga sempat memastikan bahwa mereka berasal dari komunitas makhluk dari dunia lain, yang tidak bisa bicara. Kalaupun mereka berbicara, maka aku tidak akan mengerti dan memahaminya.
    Ketika perempuan gendut mengisyaratkan bahwa pria tua yang menolongku menghidupkan mesin motorku itu adalah kakeknya, maka aku mulai curiga. Entah apa yang akan mereka lakukan terhadao diriku.
    “Apakah kau bersedia kukawinkan dengan putri tunggalku ini?” Tanya perempuan gendut itu dalam bahasa isyarat yang mendadak saja bisa kumengerti dan kupahami.
    Secepatnya aku memberi isyarat bahwa aku telah punya isteri. Bahkan, aku juga memberi isyarat bahwa sangat mustahil makhluk Tuhan berbeda alam untuk menyatu dalam sebuah perkawinan.
    “Siapa bilang?” Tanya si perempuan gendut. Kali ini bukan lagi dengan bahasa isyarat, melainkan dengan kata-kata dalam bahasa Melayu.
    Hal ini membuatku terperangah. Ternyata dia mampu berbicara dengan bahasa Melayu, dengan logat dan gaya Mandailing Klasik.
    Aku makin terheran-heran ketika dia mengatakan bahwa perkawinan makhluk dari kalangan jin dan manusia sudah sering terjadi sejak era kenabian tempo dulu. Dia mengambil contoh dengan peristiwa Nabi Sulaiman yang menikahi Ratu Balqis, yang dipercaya berasal dari komunitas bangsa jin.
    Aku bingung, karena aku tak tahu persis apakah Ratu Balgis memang berasal dari bangsa jin. Entahlah apakah perempuan gendut ini hanya mengarang-ngarang untuk meyakinkan diriku, bahwa perkainan manusia dengan jin bukan mustahil adanya.
    “Kami memang dari bangsa jin yang tidak alim!” Ungkap perempuan gendut itu. “Asal kau tahu saja…kami memang selalu mengadakan perkawinan silang dengan manusia. Hal ini guna memperoleh keturunan yang lebih bermutu dan berkwalitas. Karena kami dari bangsa jin di kawasan ini ingin mensejajarkan diri dengan makhluk manusia yang kami anggap lebih tinggi derajatnya dari bangsa jin,” tambahnya menjelaskan dengan panjang lebar.
    Cukup lama aku termenung dan tertegun. Aku menjadi sangat bodoh, sebab tak mampu berkomentar. Aku hanya bisa manggut-manggut, seolah-olah memahami apa yang dijelaskannya barusan.
    “Bagaimana? Apakah kamu bersedia membantu kami?” Perempuan itu menatapku dalam-dalam.
    “Gimana ya…?” Aku masih bingung. “Soalnya, tadi telah saya katakan, bahwa saya telah berumah tangga,” kataku menjelaskan sejujurnya.
    “Itu tidak bisa dijadikan dalih. Karena di bumi, manusia banyak yang punya isteri lebih dari satu!” Kata si perempuan gendut sambil nyengir sinis.
    Aku terbungkam. Ternyata dia cukup banyak mengetahui tentang ulah manusia selama ini. Tapi, aku sungguh tak sudi menikah dengan makhluk halis, meski putrid si gendut itu sangatlah cantik jelita.
    Karena aku masih tetap menolak tawarannya, akhirnya aku diamankan di sebuah ruangan khusus dalam kondisi tertutup dan terkunci. Di dalam ruangan itu fasilitasnya sangat lengkap sekali, sehingga aku merasa berada dalam tahanan rumah. Namun, sewaktu berada kesendirian, aku mulai teringat isteriku di rumah yang kutitipkan pada ibu di Medan.
    Aku masih coba membayangkan wajah Rini, isteriku, ketika pintu terbuka dan wajah perempuan cantik dan ayu yang tadi menemani perempuan gendut itu muncul sambil mengulum senyum. Gadis yang katanya cucu dari pria tua yang menolongku tersebut berjalan dengan langkah terukur bagai seorang pragawati. Dia datang menghampiriku yang sedang duduk dibibir tempat tidur. Kini dia mengenakan gaun terusan yang agak tipis tanpa BH dan celana dalam, sehingga apa yang berada dibaliknya menjadi terlihat sekali. Lekuk-lekuk tubuh yang sensual dan padat, serta bukit kembar di dadanya nampak jelas menonjol.
    Sejenak ruangan kamar dengan aroma semerbak wewangian itu berubah sangat sunyi. Begitu sunyinya sehingga suara helaan nafasku yang tergetar oleh keindahan wanita di hadapnku seaakan-akan terdengar gemanya. Aku tidak ingin dikatakan munafik. Aaat itu gairah birahiku melonjak tajam. Disamping melihat ada perempuan cantik sekamar denganku, ini juga karena aku sudah cukup lama bekerja di tengah hutan belantara jauh dari godaan seks terhadap wanita cantik. Apalagi perempuan muda di hadapanku kini mulai melucuti pakaiannya, sehingga tubuhnya bugil tanpa sehelai benangpun.
    Singkat cerita, saat itu aku tak mampu membendung gejolak libidoku. Dan apa yang terjadi selanjutnya, tak perlu kuceritakan secara rinci. Aku seperti anjing kelaparan yang begitu bergairah menikmati mangsanya. Bahkan, hubungan terlarang tersebut terjadi berulang kali, hingga aku pingsan alias tak sadarkan diri. Mungkin akibat kecapekan atau karena pengaruh lainnya.
    Begitu siuman, aku merasa malu dalam keadaan tubuhku yang telanjang, sebab di dihadapanku ada beberapa orang pria. Mereka adalah pekerja yang melintas di tempat itu, mengangkut kayu gelondongan dengan truk. Katanya, aku ditemui dipinggir jalan di bawah pohon beringin. Ketika itu aku terkapar di sana dalam keadaan setengah sadar.

    Tidak jauh dari situ, mereka juga menemukan sepeda motorku dalam kondisi berantakan. Karena itulah, untuk sementara aku dinyatakan mengalami kecelakaan, menabrak pohon di pinggir jalan. Namun satu hal yang membuat mereka bingung, kenapa aku bisa terbaring dalam keadaan telanjang bulat.
    Rupanya, aku telah dikerjai oleh penunggu pohon beringin tua yang dipercayai sangat angker itu. Menurut cerita, kejadian serupa seperti yang kualami pernah juga dialami oleh para pekerja penebangan pohon di tempat itu. Bahkan, suatu ketika ada yang tewas meregang nyawa dalam kondisi alat vital membengkak seukuran biji kelapa.
    Karena merasa trauma atas kejadian serupa, maka akhirnya aku memutuskan untuk hengkang dari perusahaan tersebut. Aku memilih kembali ke kota Medan, dan ingin mencari pekerjaan yang lebih laik.

    Setelah peristiwa itu, aku juga mengalami suatu keanehan. Cukup lama aku tak mampu memberi nafkah batin ke isteriku. Lebih aneh lagi, kurang sembilan bulan kemudian,. aku dan isteriku sering mendengar tangisan bayi dekat tempat tidur kami. Kami sibuk mencarinya hingga ke bawah kolong ranjang ranjang.
    Menduga rumah itu telah dihuni oleh setan, aku memutuskan cari kontrakan lain. Di tempat yang baru, tangisan bayi itu masih terdengar. Artinya dia terus mengikuti kemana aku pindah.
    Karena keanehan ini, akhirnya mempertanyakannya kepada Pak Suparlan, orang pintar di lingkungan tempat tinggalku.

    “Itu darah dagingmu…!” Jawab Pak Suparlan yang menguasai ilmu gaib.
    Tentu saja aku bingung dan heran. Apa mungkin persetubuhan gaibku dengan sosok perempuan jin bisa membuat kehamilan? Untuk menjaga ketenangan dalam rumah tangga, aku minta pada sang paranormal agar memberikan solusi menghilangkan suara tangisan bayi tersebut, sehingga tidak terdengar lari.
    “Kalau sekedar meredam suara tangisnya mungkin bisa, tapi kalau untuk mengusirnya tidak mungkin. Karena dia adalah darah dagingmu yang akan terus membayangi langkahmu kapan dan di mana saja.” Ungkap Pak Suparlan.
    Aku semakin tak mengerti. Tapi kuserahkan semua ini hanya kepada Allah SWT.

    Selesai...
  • ╚►PENGUSAHA KAYA PEMUJA SETAN◄╝

    ╚►PENGUSAHA KAYA PEMUJA SETAN◄╝

    ((BERIKUT KISAHNYA))


    Kesaksian ini dituturkan oleh seseorang yang enggan disebut identitasnya. Dia berkisah tentang sepenggal pengalaman yang sangat menyeramkan, yakni bekerja di sebuah perusahaan garmen dengan seorang bos yang ternyata memuja setan. Seperti apa kisah lengkapnya…?

    Setelah sekian lama menumpang di rumah kerabat tanpa ada penghasilan, akhirnya sebuah perusahaan besar skala internasional (kata iklan yang mereka cantumkan di koran), berkenan menerimaku sebagai karyawan di bagian produksi. Wah senang sekali, sebab aku punya sedikit uang untuk memanjakan diri.
    Pintu besi gerbang besar perusahaan itu telah menyambutku kedatanganku di hari pertama masuk. Sambil menunggu waktu, kukelilingi area bangunan besar itu, sekalian melihat-lihat suasana gedung, pelataran parkir, gudang, serta satu bangunan tua yang menjadi bangunan induk tempat perusahaan besar ini menjalankan aktivitas bisnisnya.

    Di mataku, bangunan tua yang kumaksudkan tadi merupakan satu bangunan bergaya lama yang terletak di daerah kota tua, namun masih memperlihatkan sisi megah yang menyiratkan kejayaan masa lalu pemiliknya.
    “Pemiliknya pasti sangat kaya hingga dapat memiliki gedung besar yang hampir semegah museum ini. Aku yakin bangunan ini bisa menjadi satu warisan bersejarah yang telah dipakai secara temurun-temurun dari pemilik lama perusahaan ini kepada orang yang sekarang yang mewarisinya,” pikirku.
    Menurutku, bangunan bergaya klasik ini pastilah banyak menyimpan cerita. Atau bahkan peristiwa atas jatuh bangunnya bisnis keluarga kaya raya tersebut. Dan dalam suasana pagi yang cerah, aku sangat menikmati panorama bangunan tua ini. Namun aneh, tiba tiba sepertinya ada satu kekuatan lain yang menyergapku. Kirasakan seperti ada suara angin yang berhembus lembut, seolah-olah meniup daun telingaku. Sayup-sayup terdengar seperti suara desahan binatang buas di kejauhan yang terbawa angin.
    “Ada apa sesungguhnya?” batinku. Kedua mataku, masih terus asik menikmati bangunan tua yang pasti adalah karya Bangsa Belanda itu, sebab arsitekturnya memang bergaya Eropa.
    Sekilas, tampak gedung megah ini kurang terawatt. Jendela besar berkaca buram, kotor, begitu juga dengan koridor panjang yang melingkarinya. Semuanya terkesan kumuh serta sedikit agak angker. Bahkan, tangga ke lantai atas pun hanya disinari sebuah lampu neon yang cahanya mulai temaram.
    Tak sengaja, pandanganku tertuju pada salah satu jendela yang paling kusam di lantai empat. Entah ruangan apa di atas sana. Sepertinya, ruangan itu hanya disinari oleh cahaya redup lampu 10 watt. Seketika itu juga semua pandanganku seakan diselimuti oleh hal yang berbau mistis, seolah-olah ada sepasang mata yang sedang bergerak mengawasiku dari atas sana.
    “Mungkinkah penunggu gedung tua ini sedang mengawasi gerak-geriku,” bisiku dalam hati.
    Lalu, segera kuabaikan pikiran itu. Kumantapkan tekadku yang ingin bekerja untuk mendapatkan uang demi kebutuhan hidupku.
    “Tunggu sebentar lagi ya, Mas. Bos masih ada urusan. Mohon maaf agak lama menunggu.”
    Suara merdu wanita muda mengagetkanku. Rupanya, tidak terasa aku sudah satu jam lebih menunggu untuk mendapat giliran masuk wawancara.
    Ketika giliranku masuk, ternyata bos besar itu sedang menyantap makan siang dengan sangat rakusnya. Mulutnya dipenuhi makanan, kedua pipinya belepotan bumbu lauk-pauk, sementara kedua tangannya sibuk menyendok makanan dan memilah buah-buahan pencuci mulut yang ada di atas meja, seolah tak mempedulikan kehadiranku.
    Aku kembali terpana melihat caranya makan. Hampir menyerupai seekor binatang buas yang baru saja mendapat mangsa. Aneh, bukankah dia seorang bos besar yang memiliki perusahaan bertaraf internasional? Tapi mengapa cara makannya seperti orang kelaparan?
    “Ayo, silahkan duduk!” katanya menawariku. Lamunanku pun terputus. Dengan sungkan, aku segera duduk di depan meja kerjanya.
    Sambil mencuri-curi pandang, kucoba amati keadaan ruang kerja sang bos. Sungguh aneh, ruangan besar itu hampir dipenuhi oleh umbo rampe (sesaji) yang sudah kering. Bahkan, nampak buah-buahan sesaji yang mulai membusuk hingga airnya menetes mengotori dinding serta karpet lantai. Aneka kue jajanan menjamur diatas meja. Tampak juga beberapa dupa yang masih menyala hingga asapnya memenuhi tiap sudut ruangan. Tak hanya itu, pada dinding serta langit-langit ruangan bergelantungan aneka jimat hingga menambah keunikan ruang kerja ini.
    Kembali aku dibuat semakin takjub, manakala pandanganku mengarah pada sebuah patung besar setinggi hampir 2 meter yang dikelilingi banyak sesaji. Patung ini berdiri tegak disudut ruangan yang agak gelap. Aneh, siapakah laki-laki di depanku ini sebenarnya?
    Saat bertanya jawab denganku, ternyata si bos ini memiliki sebentuk wajah yang agak aneh. Matanya menyerupai mata iblis seperti di film film animasi, sementara kedua alisnya naik ke atas bak alis para pendekar silat. Saat tersenyum pun dia lebih mirip menyeringai daripada senyuman, sembari memperlihatkan deretan giginya yang kotor serta tidak terawatt, bahkan masih dipenuhi sisa sisa makanan.
    Sekalipun sangat aneh dan mengganggu pikiranku, namun aku terpaksa harus mengabaikan semua ini. Ya, demi mendapatkan sebuah pekerjaan!
    Singkat cerita, aku memang diterima bekerja di kantor tersebut….
    Setelah beberapa lama bekerja, baru kusadari kalau aku sebenarnya cuma jadi umpan kawan-kawan sekantor yang enggan lembur pada setiap kamis malam atau malam Jum’at. Ada apa sebenarnya?
    “Hati hati dengan yang ada dilantai empat, Man!” bisik Larno, salah seorang teman sejawat yang baik padaku.
    Aneh, peringatan ini bukan hanya datang dari Larno. Bahkan Pak Ishak, penjaga malam di gedung ini juga telah memperingatkanku agar tidak mencoba-coba naik ke lantai empat sendirian apabila hari telah gelap.
    “Kamu pasti celaka, Nak!” tegasnya ketika aku meminta alasan larangan itu. Dia menambahkan, “Aku saja yang sudah 18 tahun bekerja disini tidak berani pergi kelantai empat sendirian, terlebih lagi malam hari.
    Mulanya, aku tak serius menanggapi cerita-cerita itu. Hingga suatu malam, terjadilah peristiwa itu….
    Malam itu, jarum jam telah menunjukan pukul 19.30. Hampir seluruh ruangan telah kosong. Suasana mendadak senyap, bahkan kemudian berganti angker. Di luar sana angin berhembus kencang disertai deru hujan.
    Sendirian aku duduk terpaku di meja kerja ditemani dengan setumpuk tugas yang belum rampung. Aneh, tiba-tiba pikiranku melayang ke ruang sepi di lantai empat. Kulirik ruang sepi yang bersinar redup itu. Sepertinya, dari arah sana akan memunculkan satu bayangan, bahkan mungkin sesuatu yang mengerikan.
    Aneh, tiba tiba sekelebat bayangan wanita tua melintas. Aku segera bangkit mengejarnya. Kucoba berjalan menuju munculnya bayangan tadi. Tapi, aku tak menumukan siapa-siapa.
    Aku yakin telah melihat bayangan seorang nenek. Perempuan renta itu jalan tertatih tatih. Anehnya, dia menghilang di lorong gelap menuju lantai empat? Siapa gerangan perempuan tua berbaju kumal itu?
    Bukannya merasa takut, kejadian ini justeru membuatku semakin penasaran. Segera saja kutelusuri lorong sepi yang terbentang panjang di depanku, sambil berharap sesosok nenek itu muncul lagi. Anehnya, tiba tiba terdengar suara perempuan sedang bercakap cakap di ujung koridor gelap ini. Siapa gerangan? Apa mungkin masih ada seorang staf wanita yang sedang menerima telepon?
    Ketika aku dalam kebingungan, jantungku nyaris copot sebab tiba tiba ada sebuah tangan yang merengkuh bahuku. Ketika aku menoleh, di hadapanku telah berdiri seorang wanita muda. Dia tersenyum dingin sambil menyodorkan segenggam kertas.
    “Mencari siapa, Mas?” tanyanya datar, disertai raut wajah dingin tanpa ekspresi.
    Aku diam tergugu. Wanita itu kembali berkata, “Tolong fotocopy semua dokumen ini. Bisa kan?”
    “Oh, tentu bisa!” jawabku pendek. Bulu kudukku meremang. Dalam hati aku bertanya, “Perempuan ini staff di bagian apa? Kok aku belum pernah melihatnya.”
    “Ini dokumen penting, tidak semua orang bisa tahu!” katanya lagi.
    Sambil berusaha menenangkan diri, aku menyahut, “Wah, kalau begitu saya jadi tahu dong, Mbak. Kan saya yang bantu fotocopynya!”
    “Ini cuma daftar nama orang yang disuruh berkorban di sini, sekalipun mereka menolak. Ah, kasihan sekali mereka!” katanya lagi.
    “Berkorban? Maksudnya untuk apa?” tanyaku, penasaran, sembari terus membolak balikan dokumen itu.
    “Darah mereka!” jawabnya dengan suara yang agak tertahan.
    Aku kaget bukan kepalang. Seketika pandanganku berubah gelap. Dan, ketika terang kembali, kulihat dia sudah menghilang. Lalu, sama-samar terdengar suara alunan pendek perempuan menyanyi dari arah lorong sepi ini.
    Segera kuambil langkah seribu, setelah lebih dulu melemparkan kertas yang disebut dokumen tadi. Kubanting pintu dengan kencang. Aku lalu terduduk di depan meja kerjaku sambil mengatur nafas yang memburu tak karuan.
    ***

    Gara-gara peristiwa ganjil itu, rasa penasaranku semakin bertambah. Apalagi, pagi setelah malamnya aku bertemu dengan sosok perempuan misterius itu ternyata ada karyawan yang meninggal. Apakah ini ada hubungannya dengan statemen perempuan misteruis itu?
    Belakangan, aku memang melihat ada kejanggalan. Bila dihitung, hampir setiap minggu, satu persatu rekan kerja atau sanak saudara mereka ada saja yang meninggal. Menurut beberapa pegawai senior, setiap yang meninggal raut wajah mereka menyiratkan ada satu hal yang tidak wajar. Kabarnya, wajah jenazah tampak menghitam, punggung, tangan serta kakinya terdapat memar kebiruan, dan mata mereka terbuka, dengan rona wajah mereka seolah habis melihat sesuatu yang amat menakutkan.
    Pernah juga terjadi sebuah peristiwa lucu namun menyeramkan. Suatu hari, ada salah seorang menejer di kantor ini yang kerasukan roh seorang perempuan muda. Sang roh mengaku bernama Karissa. Dia telah mati karena bunuh diri 100 tahun silam.
    Lucunya, sang menejar yang bertubuh tambun dan galak itu, tiba tiba dapat berjalan sangat gemulai laksana perempuan. Tak hanya itu, suaranya juga berubah lembut khas wanita muda.
    Nah, dari celoteh Karissa-lah cerita yang sebenarnya bergulir. Termasuk tentang para korban mahluk di lantai empat.
    Karisasa yang meminjam mulut Pak Wahono, sang menejer itu, bercerita bahwa bos besar kami yang bernama Pak Paulus itu telah meminjam arwahnya sebagai budak suruhan untuk mendapatkan harta. Bahkan, untuk mengikat jiwa sesorang yang dia kehendaki untuk ditaklukan.

    Arwah Karissa juga mengaku bahwa pada hari-hari tertentu dia akan diberi “suguhan khusus” oleh majikannya. Selain umbo rampe dan dupa wangi, dia juga menghisap sari makanan langsung dari perut Pak Paulus. Syaratnya, Pak Paulus harus memakan tiga jenis makan kesukaan Karissa dalam jumlah amat banyak. Mungkin, inilah yang menyebabkan kenapa Pak Paulus pernah kulihat makan dalam jumlah banyak dan nampak sangat rakus.

    Aku juga pernah melihat dukun kepercayaan Pak Paulus datang ke lantai empat untuk mengadakan ritual semalam suntuk. Setelah itu, beredarlah cerita dari mulut orang dekatnya, bahwa Pak Paulus segera akan memecat beberapa orang karyawan, sebab menurut sang dukun mereka tidak cocok dan harus dienyahkan.
    Yang terjadi selanjutnya, setelah kedatangan dukun itu, suasana di dalam kantor jadi makin kacau. Seringkali terjadi keributan diantara staff dan karyawan. Sejumlah peristiwa aneh juga terjadi. Mulai staff kerasukan, mengalami kecelakaan fatal hingga cacat, bahkan yang meninggal pun ada.

    Selain itu, bisnis di perusahaan yang bergerak dalam industri garmen ini menjadi tersendat-sendat. Banyak hasil produksi yang tidak laku dijual bahkan dikembalikan karena rusak. Padahal, semua barang produksi yang dikirim ke costumer dalam keadaan baik tanpa cacat.
    Kondisi semacam ini membuat pikiranku jadi tidak karuan. Hingga, pada suatu malam, ketika semua staff dan karyawan telah meninggalkan ruang kerjanya masing-masing, tinggalah aku sendiri tercenung di meja kerjaku. Ketika aku sedang membereskan dokumen yang masih tercecer, tiba tiba saja ada angin dingin menyapu pundakku.

    Tidak berapa lama, samara-samar terdenar suara perempuan yang seolah sedang merapal doa. Seketika itu rasa takut di dalam hatiku muncul. Terlebih lagi, lama kelamaan suara itu semakin keras terdengar, meski tidak jelas mantra apa yang sedang dilantunkannya. Walau begitu, kucoba memberanikan diri bangkit lalu berjalan ke arah datangnya suara itu.

    Kubuka pintu koridor ke lantai tiga, yang kuduga menjadi sumber suara. Seketika tercium semerbak wangi bunga sedap malam, serta aroma rokok klobot. Kuhentikan langkah untuk sekedar mengatur nafas, sambil menenangkan hatiku yang mulai dihantui rasa takut.
    Hatiku pun kecut bukan main ketika sadar bahwa langkah ini telah sampai di trap tangga terakhir dari sepuluh anak tangga menuju ruangan laknat di lantai empat itu.

    Sementara itu, suara rapalan mantera si perempuan semakin keras terdengar, diselingi oleh aroma semerbak bunga sedap malam, kemenyan serta anyir darah yang semakin menyengat hidungku.
    Sejenak, aku berdiri terpaku di depan pintu kaca kusam yang membatasi pandanganku ke ruangan bagian dalam. Kaca patri bermotif burung elang membingkai sehelai pintu ruang laknat penuh misteri ini. Tanganku bergetar tak sabar ingin membuka pintunya.
    Kudorong perlahan. Suara berderit engselnya seolah genderang perang yang memukul jantungku. Saat aku melangkah tertatih di dalam suasana temaram, aku mengenali gerak gerik sesosok mahluk besar kehitaman di bawah temaram lampu 5 watt. Kakiku pun terasa lemas! Sungguh, aku benar-benar melihat bagaimana makhluk itu sambil menggeram terus menggerogoti mangsanya dengan rakus.
    Dalam keadaan sangat takut, aku mengenali kalau ternyata mahluk itu wujudnya separuh srigala separuh manusia. Dia sedang mengoyak-ngoyak sepotong daging merah dengan kuku hitam tajamnya .

    Pes! Aneh, tiba tiba lampu di dalam ruangan itu padam. Aku terkejut dan hampir tidak bisa menguasai diri lagi. Bau anyir darah busuk itu sangat menyesakkan dada, hingga kepalaku pusing. Suara dengusan srigala besar yang menggeram dengan marah menghentak jantungku!

    Dalam ruangan gelap itu aku tidak dapat berbuat apa-apa, selain membalikan badan menghambur keluar ruangan. Tapi binatang iblis itu tidak tinggal diam. Dia berusaha menangkpuku. Akupun terdorong keluar dari ruangan itu. Di ruangan yang lebar terang ini, aku cukup jelas melihat wajah serigala aneh itu, dengan seringai gigi tajamnya yang belumuran darah.

    Akupun berteriak sekuat tenaga. Tidak sadar, kakiku terpeleset. Tubuhku terpelanting jatuh berguling guling menuruni anak tangga sampai ke lantai. Tak ayal lagi seluruh sendi di badanku terasa patah. Kepala ku pusing berat, Bersamaan dengan itu, di telingaku kembali terngiang suara perempuan pembaca mantera tadi. Sambil menahan sakit, aku segera berlari meninggalkan ruangan….
    Seminggu setelah kejadian itu, suatu siang aku sedang merapikan beberapa barang yang tertumpuk di koridor gelap depan ruangan. Pak Paulus muncul dengan tiba tiba. Dia berjalan ke arahku dengan rona wajah yang tidak bersahabat. Aku segera aku bangkit untuk memberi salam. Tidak diduga dia malah mengancamku dengan kata-kata yang tidak mengenakan hati.

    “Hei you!” katanya sambil menunjuk wajahku. “Gua orang kaya raya, gua ada uang banyak, ribuan setan, arwah leluhur bahkan jin manapun sudah gua panggil dan gua tundukkan, apalagi cuma you manusia kecil!” cecarnya dengan nada sinis.
    “Gua, kasih you peringatan! Mahluk besar di lantai empat adalah pelindung gua, seluruh harta gua dia yang jaga, dia amat kuat luar biasa, tidak akan ada yang bisa kalahkan dia punya kekuatan!” bentaknya lagi.
    “Karena mahluk mahluk itu gua jadi punya kekuatan besar lebih dari orang lain! Asal you tahu aja ya, gua gak bisa mati!!” lanjutnya dengan jumawa.

    “So, jadi you jangan coba-coba ganggu dia punya tempat, apalagi you mau jadi pahlawan kesiangan di sini!” hardiknya pula.
    “Kalau you masih butuh makan, you duduk en kerja baik baik seperti si bego lainnya atau you out saja dari sini!” kejarnya lagi sambil telunjuknya terus mendorong keningku keras-keras. Setelah itu dia pergi sambil masih terus mengumpat dengan kata-kata yang sangat kasar.

    Penghinaan Pak Paulus memang sungguh menyakiti perasaanku. Harga diriku telah diinjak-injak olehnya. Namun, bukan ini alasan utamaku untuk berhenti bekerja. Demi Tuhan, sejak peristiwa malam itu, bayangan menyeramkan sosok srigala berbadan manusia itu selalu menghantuiku. Bahkan, dengus nafasnya yang berbau busuk itu serasa begitu dekat dengan hidung dan telingaku.

    Walau aku sangat membutuhkan pekerjaan, namun kuputskan untuk segera hengkang dari kantor itu. Dan hari itu, aku kembali duduk di sofa depan ruangan Pak Paulus, menunggu giliran masuk seperti tempo hari. Tapi kali ini bukan untuk mengemis minda dipekerjaan, namun aku akan menyerahkan surat pengunduran diri resmi.
    Tak lama kemudian aku diizinkan masuk. Ketika berhadapan dengannya, sedikitpun aku tidak mau melihat wajahnya yang amat serupa dengan iblis srigala di lantai empat itu. Sembari mejawab pertanyaannya, dalam hati kupanjatkan doa-doa pendek, serta berusaha tetap menjaga kesadaran pikiranku, agar tidak terpengaruh jampi-jampi lewat tatapan matanya yang tajam menusuk itu.
    Sambil disertai dengan sumpah serapah dari mulut Pak Paulus, aku segera keluar meninggalkan ruangannya. Dengan nama Tuhan, aku segera tinggalkan kerajaan setan itu untuk kembali ke kehidupanku yang normal.

    Demikianlah sepenggal kisah yang pernah kualami. Sejak 2 tahun meninggalkan perushaan itu, tak pernah sekalipun kudengar kisahnya. Entah apa yang terjadi dengan teman-temanku yang masih coba bertahan di sana. Kabarnya, perushaan garmen itu sudah di ambang kebangkrutan. Pak Paulus sendiri disebut-sebut lebih senang tinggal di villanya yang ada di Seminyak, Bali.

    SELESAI..
  • Pesugihan Kain Mori Mayat

    Inilah nasib manusia, hampir tak ada tempat yang tenang untuk berdiam di muka bumi ini. Bahkan sesudah meninggal pun masih saja ada manusia yang usil untuk mengganggunya. Mungkin pembaca masih ingat peristiwa beberapa tahun yang lalu di desa Pelumutan, Purbalingga. Sumanto dengan berani dan nekat mengusik ketenangan mayat nenek Rinah dengan mencuri tubuhnya untuk dimakan. Lain lagi Parman, 40 tahun, (bukan nama sebenarnya), seorang nelayan warga desa Kawunganten, Cilacap. Dia mengusik mayat seseroang dengan maksud hanya untuk mengambil kain morinya sebagai media pesugihan. Parman dengan tega mengabil satu-satunya barang si mayat yang dia bawa ke alam kuburnya, yaitu selembar kain mori.

    Sifat nekatnya ini dikarenakan beban hidup yang menghimpit keluarganya. Dia megikuti jalan seperti yang pernah ditempuh oleh temannya yang sekarang menjadi kaya raya. Berkat kenekatan dan keberaniannya, mencuri kain kafan atau mori orang yang mati pada malam Jum’at Kliwon atau Selasa Kliwon, Parman berharap bisa memperoleh apa yang dia inginkan sehingga bisa menjadi kaya raya dan tidak lagi mengontrak rumah mungil di perkampungan nelayan. Ritual ini dianggapnya paling mudah dan sederhana. Karena jika dia berhasil mengambilnya, dia bisa meminta apa saja pada sosok mayat yang diambil morinya itu, sebagai tebusan. Seperti petunjuk Badrun (bukan nama sebenarnya).

    “Kenapa harus orang yang mati pada hari Jum’at atau Selasa Kliwon yang digunakan sebagai ritual pesugihan?” Tanya penulis saat itu. Menurutnya, ini sudah menjadi syarat ilmu kejawen dam ritual pesugihan kain mori yang dipercaya sejak dulu.

    Berbulan-bulan Parman menunggu dan mengintai orang yang meninggal pada hari tersebut. Tak jarang dia menyelidiki, mencari informasi secara diam-diam hingga ke kampung sebelah. Kalau-kalau ada yang meninggal di hari yang dia harapkan agar bisa digunakan sebagai media ritualnya.

    Hingga akhirnya dia menemukan orang meninggal seperti yang diharapkan itu.

    “Beruntung sekali aku waktu itu, yang meninggal adalah seorang anak kecil. Sehingga aku bisa dan berani mengambil kain kafannya. Jika saja yang meninggal orang sudah dewasa, mungkin aku tak sanggup untuk mengambilnya. Karena si mayat tidak akan mungkin rela selimutnya (kain penghangat tidurnya) saya ambil. Dia akan mempertahankan kain mori itu sehingga akupun harus berkelahi dengannya di liang kubur,” cerita Parman mengawali kisahnya.

    Memang benar, taruhannya nyawa untuk memperoleh dan merebut kain mori yang sedang dipakai oleh si mayat. Diamping harus waspada terhadap orang lain agar tidak diketahui, juga harus mati-matian dalam proses pengambilannya. Ketika menggali kuburan, tidak boleh menggunakan bantuan peralatan apapun. Jadi harus menggunakan kedua tangan. Hal inilah yang harus diperhatikan, agar ritual tidak sia-sia.

    Kemudian setelah membuka tali pengikat mori, kita harus secepatnya untuk menarik kain mori tersebut menggunakan gigi. Seberapa pun yang kita dapatkan itulah yang harus kita bawa pulang sebagai media pesugihan. Jadi kita tidak boleh mengambilnya berulang-ulang kali, cukup sekenanya saja. Beruntung jika kita bisa mendapatkan yang cukup lebar sehingga kita bisa semakin kaya.

    Menurut Parman jika sang mayat sudah nampak (kelihatan), disinilah kita harus berhati-hati. Karena si mayat akan cepat menyerang kita dan memperthankan kain mori yang digunakan untuk selimut baginya. Percaya atau tidak, setiap orang yang haus akan harta, dan melakukan ritual ini, pasti dia akan berkelahi dengan jasad orang tersebut. Dimana jasad mayat itu mungkin saja telah disusupi oleh roh jahat, sehingga tenaga diapun begitu kuat

    “Aku benar-benar tak menyangka kalau mayat itu memiliki tenaga yang berlipat ganda. Jauh lebih besar dari tenaga manusia pada umumnya. Walaupun yang aku ambil kain mori milik anak kecil, tapi tenaga dia seperti orang dewasa. Apalagi jika yang meninggal adalah orang dewasa, sudah pasti aku tak mampu untuk mengambilnya. Pantas saja banyak orang yang tak sanggup dan gagal melakukan ritual ini,” tuturnya kepada penulis.

    Jika dia kalah dalam bertarung melawan si mayat, dia kan babak belur bahkan tak jarang dia mengalami cacat tubuh akibat dipukuli oleh mayat dalam liang kubur. Parman saja mengalami luka memar dan biru-biru di sekujur tubuhnya. Oleh karena itu, tak jarang orang yang punya niat mengambil kaim mori milik mayat hanya mendapatkan luka babak belur, tanpa membawa hasil apapun

    “Yang jadi masalah, kita harus konsentrasi bagaimana secepatnya bisa mengambil kain mori itu dan melepaskan diri dari dalam liang lahat. Jadi kita sama sekali tak bisa untuk melawannya,” uangkapannya kemudian.

    Cerita Parman bisa dimaklumi, disamping menahan takut, dia juga harus menahan pukulan dari si mayat tersebut. Hal ini berlangsung cukup lama, mengingat dalam penggalian serta cara mengambil mori itu hanya menggunakan tangan dan mulut. Karena menurut kepercayaan tak diperbolehkan menggunakan peralatan. Jika telah mendapat kain mori itu, keberhasilan hidup dimasa depan boleh dikatakan sudah di depan mata. Karena menurut Parman, kita bisa meminta apa saja nantinya pada si mayat yang telah kita ambil kain morinya itu. Bagaimana cara mengguankan kain mori yang telah diambilnya dari kuburan, sebagai sarana ritual pesugihan itu? Berikut cerita Parman membeberkan kepada penulis.

    “Jika kita sudah mendapatkan mori mayat, sesampainya di rumah langsung kita simpan saja sementara di dalam almari menunggu waktu yang tepat untuk memulainya. Tapi jangan sampai di cuci. Cara menggunakannnya cukup mudah, kain mori tersebut kita jadikan sumbu lampu (templok). Tepat pada jam duabelas, malam Jum’at atau Selasa Kliwon. Dengan sedikit ritual dan mantra tertentu, lalu kita dulut (bakar). Setelah sumbu lampu itu menyala, asap dari sumbu mori itu akan membumbung. Dengan ketajaman si mayat, dia akan mencium di mana selimutnya berada. Sehingga bisa kita pastikan mayat pemilik kain mori tersebut akan muncul mendatangai rumah kita. Dia akan terus memutari rumah kita untuk meminta yang dia sebut selimutnya itu,” papar Parman.

    Menurutnya pula, mayat itu akan merengek dan menangis meminta kepada kita. Nah, disaat inilah Parman akan mempermainkan dan memperdayainya untuk kepentingannya, yaitu dengan meminta segala sesuatu yang diinginkannya. Walaupun menurutnya pula, dia selalu merasa berdosa dan tak tega mendengar suara ratapannya itu.

    “Waktu pertama saya mencobanya, saya merinding, bahkan ikut menangis. Tapi demi urusan perut dan masa depan keluargaku, ritual tersebut terpaksa aku teruskan. “Menurut Parman, saat dia menyobek kain mori untuk dijadikannya sumbu, ada perasaan lain yang dia rasakan. Perasaa itu semakin santer saat sumbu kain mori mulai disulut di dalam kamarnya. Lalu menyala dan mengeluarkan asap mengepul, memenuhi ruangan. Tiba-tiba dari arah jendela kamar, ada suara ketukan yang dibarengi dengan sebuah tangisan yang menyayat, serta permintaan tolong dari anak kecil.

    “Tolong Pak…………….., kembalikan selimutku! Aku kedinginan. Kembalikan selimut satu-satunya miliku yang kamu ambil itu pak. Aku membutuhkannya…… jangan kau ambil miliku itu Pak! Berikan. Aku membutuhkannya……………” suara anak kecil yang berada di luar jendela itu. Parman tahu persis, kalau itu adalah suara sosok mayat yang diambil kain morinya itu. Dia terus memohon sambil menangis.

    “Selimutmu akan aku kembalikan padamu, tapi nanti jika aku sudah memiliki rumah sendiri yang bagus. Makanya kamu bantu aku agar aku memiliki rumah bagus sehingga selimutmu segera aku kembalikan.” Janji Parman kepada sosok di luar.

    Tak lama suara itu hilang, entah kemana dan Parman langsung mematikan lampu templok tersebut. Aneh tapi benar adanya. Tak begitu lama, Parman mendapatkan ikan saat melaut yang tak masuk akal dalam sepanjang sejarah dia menjadi nelayan. Dia mendapatkan tangkapan yang luar biasa banyaknya. Hal ini berlangsung hampir tiga bulan lamanya. Sehingga pada akhir bulan ketiga, dia benar-benar bisa memiliki rumah sendiri yang bagus. Parman tak mau berhenti hanya di situ. Malam Jum’at Kliwon berikutnya, kembali dia menyulut sumbu kain mori itu lagi. Sehingga kejadian seperti dulupun terulang lagi

    “Tolong Pak…………., selimutku kembalikan, aku benar-benar. Aku tak tahan lagi aku tak kuat pak, bantu aku kembalikan selimut itu padaku,” rengeknya lagi. Parmanpun kembali menjanjikannya lagi.

    “Kalau kamu ingin aku bantu, kamu juga harus membantuku. Aku menginginkan motor baru, jika kamu bisa membantu, nanti selimutmu akan aku kembalikan,” jawabnya lagi. Kembali suara itu hilang seperti terbawa angin malam Jum’at Kliwon saat itu. Benar-benar luar biasa, entah uang dari mana tapi yang jelas rezeki Parman terus mengalir, sehingga dia benar-benar bisa membeli sebuah sepeda motor baru.

    Kini Parman semakin percaya akan keampuhan sumbu kain kafan seperti yang diceritakan Badrun. Pantas Badrun semakin kaya saja. Rupanya jika menginginkan sesuatu dia tinggal menyulut sumbu mori. Lalu empunya akan datang untuk memberinya apa yang dia inginkan, pikir Parman dalam hati. Kehidupan Parman benar-benar berubah drastis. Dia menjadi seorang yang kaya dan terpandang di kampungnya. Parman tak berpikir lagi tentang penderitaan mayat yang dicuri kain kafannya. Termasuk keluarga si mayat yang masih hidup yang tak rela kuburan anaknya di bongkar dan di rusak.

    Parman malah semakin serakah dengan tipu muslihatnya memperdaya sukma orang yang mati. Roh yang seharusnya telah tenang di alam sana, masih dia usik kedamaiannya. Bahkan dimintai seabreg urusan duniawi yang ujung-ujungnya hanyalah tipu muslihat Parmana. Selama sumbu kain mori mayat itu masih ada, Parman masih terus bisa memperdaya makhluk halus itu. Dia sendiri tak tahu kapan sumbu itu akan habis sebagai sarana pesugihannya. Bahkan mungkin untuk kesekian puluh kalinya dia menginginkan sesuatu yang benar-benar dramatis. Dia berjanji kepada arwah anak kecil itu, untuk yang terakhir kalinya, kalau dia akan mengembalikan selimutnya jika dirinya telah memiliki sebuah kapal penangkap ikan sendiri, tidak menyewa kepada Bandar ikan lagi.

    “Ingat pak, ini adalah janjimu yang terakhir kalinya. Aku juga sudah lelah dijanjikan terus menerus. Aku hanya ingin kamu menepati janji itu.” Ucap sosok bocah dari alam gaib itu sembari pergi.

    Aneh bin ajaib, selang beberapa bulan, Parman pun bisa memiliki kapal penangkap ikan sendiri. Hasil lelang dari Bandar kaya di daerahnya. Kini tempat pelelangan ikan, benar-benar seperti telah dikuasainya. Tapi sayang, sifat serakah orang tak pernah hilang dari hatinya. Parman masih menginginkan beberapa bidang tambak di pinggiran teluk.

    Malam Jum’at Kliwon kurang tiga hari lagi. Niat hati ingin membakar sumbu pesugihan itu, tapi sayang kapal ikannya justru tenggelam akibat badai dan ombak yang ganas dan tak bisa terselamatkan lagi. Tak hanya itu, rumah Parman beserta perabotannya terbakar habis saat kompor gas yang sedang dipakai memaksa istrinya meledak. Parman benar-benar kecewa, bahkan stress. Kini dia kembali lagi menjadi orang miskin yang hidup menumpang pada orang lain. Dia juga kembali menjadi nelayan buruh pada seseorang

    “Percayalah Mas, tak pernah ada untungnya kita mendzalimi orang lain, apalagi orang yang sudah mati. Biarkan mereka tenang dan damai di sisi-Nya. Jangan sekali-kali pengalamanku ini dicontoh orang lagi. Ini hanya untuk mengambil hikmahnya saja bahwa segala sesuatu akan kembali kepada asalnya. Dan semua sudah ditakdirkan serta digariskan oleh-Nya,” tutur Parman yang kini benar-benar telah insaf. Dia merasa selalu dihantui oleh mayat yang dicuri kain kafannya itu.
  • Hantu Cewek SMA yang Bunuh Diri

     Hello.. namaku Refha, dengerin ceritaku ya ...
    Dulu aku pernah tinggal di sebuah rumah (itu ngontrak). Rumahnya lumayang gede, dan di tengah2 rumah itu ada taman yang cukup gede. Karena nyokapku suka sama tanaman, taman itu diisi sama banyak tanaman, tapi karena baru pindah, tanaman nyokapku di pindahin sedikit demi sedikit. Waktu itu aku masih umur 9 tahunan lah ..

    Pas malem-malem mobil yang ngebawa tanaman nyokapku itu dateng (itu sekitar jam 11-an lah). Sebenarnya aku udah tidur, tapi suara mobilnya itu berisik banget, aku pun bangun, dan karena ga tau mau ngapain, aku akhirnya bantuin nyokap buat mindahin tanaman dari mobil ke taman.

    Pas itu nyokapku minta tolong aku buat ngangkatin tanamannya karena nyokapku udah ngantuk. Akhirnya aku dan kakak ku ngengkat tanaman bareng2, tapi kadang kakak ku nonton sebentar (nonton bola), akhirnya aku sendiri yang ngangkat tuh tanaman. Pas aku mau ngangkat salah satu tanaman ke ujung taman, aku ngeliat sesosok bayangan putih di pohon tua yang ada di ujung taman itu. Aku langsung lari ke kakakku, aku nangis (yah .. biasalah anak kecil) tapi aku gak cerita kejadian itu ke kakakku.

    Besoknya aku coba kenalan sama tetangga, aku dapet 1 teman namanya Inggi (nama samaran). Terus aku ajak dia ke rumah. Tapi pas dia masuk ke kamar aku, muka dia langsung berubah pucet. Aku tanya "Kenapa Nggi?". Terus dia bilang "Ng-ng-nggak pappa kok!". Tiba2 dia langsung pingin pulang, dia bilang ke aku "Reff! aku pulang dulu ya! aku belum ngerjain pr nih!". Mau nggak mau, aku pun bilang "Ya udah, nanti lain kali ke sini lagi ya", tapi dia ga ngejawab. Dia lari ke rumahnya yang jaraknya sekitar 2 rumah dari rumahku.

    Singkat cerita, ini adalah puncaknya (menurutku ya ..!)

    Waktu itu malem Jumat keliwon. Aku sama sodara ku tidur berdua di ruang keluarga untuk nonton sebuah film horor di tv. Di rumahku itu waktu itu cuma ada aku, sodaraku dan nenekku. Aku udah nggak sabaran aja pingin nonton, eh tiba2 lampu mati. Aku teriak manggil nenek, "Neneeek!! tolong dong nyalain lampu". Lalu nggak berapa lama lampu nyala.

    Aku mau ke tempat kontak lampu buat bilang makasih ke nenek, kebetulan kontak lampu ada di luar, tepatnya di deket gudang. Pas aku ke luar, tiba2 ada mahkluk putih di depan kontak lampu. Aku kaget setengah mati, lalu aku lari untuk ngasih tau ke sodara aku. Tiba2 saat aku lari, seperti ada yang ngikutin aku lari. Aku noleh ke belakang, ternyata ada cewek pake baju seragam SMA lagi gendong bayi yang berjalan keluar..

    Karena aku heran, aku pun ngikutin dia sampai ke luar. Saat aku ada di tanah yang agak nonjol ke atas, tiba2 cewek itu ngilang gitu aja, terus tiba2 kakiku di tarik sampe lutut. Terus aku ngeliat cewek yang tadi aku liat itu, dia lagi di depan kontak lampu. Aku langsung coba lari dan langsung tutup pintu rumah dan masuk ke kamar nyokapku.

    Singkat cerita, besoknya aku cerita ke Inggi, dan ternyata emang di situ ada cewek bunuh diri gara2 anaknya kesetrum di kontak lampu (di strumin oleh ayahnya, karena mereka masih SMA, namun sudah hamil), akhirnya cewek itu bunuh diri.

    Sekian Dan Terima Kasih
  • 11 Cara Mencuri Akun Facebook Orang Lain

    Kali ini ane memposting 11 Cara Mencuri Akun Facebook Orang Lain. Tulisan ini ane tujukan untuk para pengguna facebook agar lebih hati-hati dan waspada di dalam menggunakan akun jejaring sosial facebook sehingga terhindar dari ancaman dan serangan orang lain.

    Semoga facebook anda aman dan terhindar dari ancaman orang lain, sehingga akun facebook anda tidak di salah gunakan oleh orang lain untuk menipu dan mencelakai orang lain.

    Di bawah ini adalah cara yang bisa di gunakan untuk mencuri ataupun menghack akun facebook anda, untuk itu silahkan baca agar anda memahami cara tersebut, sehingga terhindar dari ancaman dan kejahatan orang lain yang berusaha mencuri akun facebook anda



    1. Mencuri dengan Phishing
    Cara ini adalah cara paling sering untuk mendapatkan data login facebook orang lain. Sebenarnya ada beberapa macam serangan Phishing itu, adapun yang paling sederhana phishing adalah hacker membuat halaman untuk login facebook palsu yang penampilannya dibuat semirip mungkin dengan yang aslinya. Selanjutnya lewat halaman palsu itu korban akan memasukan “E-mail Address” dan “Password” yang nantinya tercatat dalam file txt . Data ini kemudian diambil oleh hacker untuk masuk ke halaman facebook korban dan mengganti passwordnya dengan yang baru.
    2. Mencuri dengan Keylogging
    Cara Keylogging adalah hacker menggunakan sebuah program kecil yang diinstall di komputer korban. Selanjutnya progam tersebut akan mencatat semua yang diketik korban di komputernya, termasuk data login facebooknya. Catatan (log) tersebut dikirim balik ke penyerang melalui jalur FTP atau lewat e-mail hackers.

    3. Mencuri dengan Stealers
    Perhatian ya! hampir 75% orang menggunakan password yang disimpan di browser untuk memudahkan login facebook. Menyimpan pasword di browser tersebut sejujurnya memang memudahkan bagi penggunanya, akan tetapi ini dapat berbahaya, karena Stealer adalah software yang dirancang untuk mengambil password yang tersimpan di browser korban.

    4. Mencuri dengan cara Session Hijacking
    Cara Session Hijacking ini efektif di gunakan hacker jika Anda akses facebook dengan koneksi standar (http://... ). Session Hijacking  ini cara kerjanya adalah dengan mencuri cookie browser korban yang digunakan untuk autentikasi pengguna pada suatu situs. Adapun cara Session Hijacking banyak digunakan pada jaringan local (LAN).

    5. Cara mencuri denga Sidejacking with Firesheep

    Bagi yang belum tahu Sidejacking with Firesheep, Sidejacking with Firesheep adalah nama lain untuk http session hijacking yang khususon untuk pengguna wifi. Caranya biasanya hacker banyak menggunakan software Firesheep yang hanya bekerja jika penyerang dan korban berada dalam satu jaringan wifi yang sama.

    6. Cara mencuri dengan Mobile Phone Hacking
    Perlu di ketahui Jutaan orang itu login facebooknya dari telpon bergeraknya alias HP. Jika hacker bisa mengakses HP korban, dan ini bisa dimungkinkan  para hacker ini dapat mengkases akun korbannya. Bisa para hecker menggunakan software untuk memonitor HP seperti “Mobile Spy” dan “Spy Phone Gold”.

    7. Cara mencuri dengan DNS Spoofing
    Cara ini biasanya di lakukan Jika penyerang dan korban berada dalam satu jaringan komputer. sang penyerang bisa menggunakan DNS spoofing, atau lebih jelasnya pengalihan dari halaman facebook yang asli ke yang palsu milik hacker.

    8. Mencuri USB Hacking
    Nah kalau cara ini digunakan jika hecker atau penyerang dapat memiliki akses fisik ke komputer korban. Hacker akan memasukan peralatan USB yang sudah diprogram untuk secara otomatis mengambil password yang disimpan di browser.

    9. Cara mencuri dengan Man In the Middle Attacks
    Cara ini dapat terjadi jika korban dan hacker atau penyerang  berada dalam satu jaringan lokal dan berbasis switch. Hacker akan menempatkan dirinya berada diantara korban dan server atau bertindak sebagai gateway sehingga bisa menangkap semua data yang lewat. Cara ini lebih familiar disebut dengan ARP Poisoning.

    10.Mencuri dengan  Botnet
    Cara Botnet ini sebenarnya tidak lazim digunakan untuk membajak login facebook, karena biaya yang tinggi.  Pada dasarnya cara Botnet ini merupakan kerjasama antara beberapa komputer. Proses infeksinya hampir sama dengan keylogging. Adapun Botnet yang paling popular adalah "Spyeye" dan "Zeus".

    11. Mencuri dengan Social Engineering
    Social Engineering ialah nama suatu cara pengumpulan informasi dengan memanfaatkan celah psikologi korban. Atau mungkin boleh juga dikatakan sebagai “penipuan” Sosial Engineering sangat membutuhkan kesabaran dan kehati-hatian agar sang korban tidak curiga. Hacker dituntut untuk kreatif dan mampu berpikiran seperti sang korban.

    Social Engineering ini adalah seni “memaksa” orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai dengan harapan atau keinginan, dan tentu saja pemaksaan yang dilakukan ini tidak secara terang-terangan atau diluar tingkah laku normal yang biasa dilakukan sang korban. Manusia itu pada dasarnya cenderung mudah percaya atau mudah terpengaruh terhadap orang yang memiliki nama besar, pernah (atau sedang berusaha) memberikan pertolongan, dan memiliki kata-kata atau penampilan yang meyakinkan. Nah hal tersebut sering dimanfaatkan oleh pelaku social engineering untuk menjerat korbannya. Caranya adalah sang pelaku membuat sebuah kondisi agar korban memiliki semacam ketergantungan kepadanya. Selanjutnya tentu kita akan cenderung untuk menuruti apa yang dia instruksikan tanpa korban merasa curiga.

    Sumber
  • Akibat Pesugihan Wanita Buntung Berbau Bangkai

    Kisah nyata ini dialami seorang pelaku, sebut aja namanya Suganda. Akibat kemiskinan yang mendera hidupnya. Diapun nekad bersekutu dengan iblis berwujud perempuan cantik berkaki buntung dan berbau sangat busuk. Apa yang terjadi kemudian....?

    Awal musim penghujan di ahir tahun. Udara dingin setelah hujan turun lebat siang tadi. Suganda berserta istrinya sedang menikmati secangkir kopi panas. Mereka berkeluh kesah masalah genteng rumahnya yang selalu bocor bila hujan turun. Karena keadaan ini, didalam hatinya kadang-kadang Suganda meratap pilu menyaksikan keadaan rumahnya yang seperti itu. Bukan tidak ingin memperbaikinya, namun Ia tidak berdaya membeli sarananya. Bisa makan saja udah untung!. Kadang-kadang Dia merasa malu pada tetangganya, sebagai anak tunggal, Suganda tidak bisa merawat rumah peninggalan orang tuanya. Maklum saja, penghasillannya yang hanya mengandalkan memancing kepiting dirawa, cuma cukup untuk makan sehari-hari keluarganya. Tidak ada uang lebih untuk merehab rumahnya. Bahkan, karena atas rumah yang bocor disana sini, pernah Ia sekeluarga harus tidur ditutupi plastik agar terhindar dari air hujan yang menerobos genteng. Semenjak ditinggal kedua orang tuanya, kehidupan Suganda memang terasa timpang. Tidak ada lagi tempat mengadu, dan tidak ada lagi tempat meminta bantuan. Bahkan karena ketiadaan kedua orang tuanya, Dia menjadi bulan-bulanan kemarahan pamannya setahun lalu, akibat almarhum bapaknya masih punya utang 1juta rupiah kepada pamannya itu. Bukannya tidak mau membayar, tapi apa yang harus dibayarkan. Suganda tidak pernah punya uang sebanyak itu. Munhkin bagi orang yang mampu apalah artinya uang 1juta rupiah, bila dibandingkan dengan pentingnya tali persaudaraan. Apalagi tidak sedikit jasa bapaknya dalam mengurus sawah atau tambak milik pamannya itu. Karena tak kuat menanggung derita akibat kemiskinan, pada suatu hari, Suganda pamit kepada istrinya untuk berkerja dijakarta. Suganda membulatkan tekad, dia tidak akan pulang sebelum berhasil. Kini uang sisa ongkos mobil disakunya tinggal tiga puluh ribu perak, sebelum sampai di Jakarta Suganda turun dari mobil angkutan umum yang membawanya, dia tidak tahu arah atau alamat mana yang akan ia tuju. Tampa tujuan yang pasti, dia lalu berjalan kearah barat menyusuri jalan raya. Setelah jauh berjalan, didorong oleh nalurinya dia kemudian masuk kejalan desa yang belum beraspal. Terus berjalan kearah utara . Ya, Suganda berjalan diatas pematang sawah. Setelah memasuki alam perdesaan dia memberanikan diri untuk bertanya pada seseorang. Kebetullan saat itu ada orang tua yang sedang mencangkul sawahnya.
    "Permisi, maap menganggu sebentar, pak" ujar Suganda. Lelaki tua itu menghentikan pekerjaannya, sikakek menatap tamunya.. siapa ya? sapanya. Namanya saya Suganda pak! jawab Suganda. Setelah saling memperkenalkan diri kemudian mereka saling berbincang-bincang. Hal ini memudahkan Suganda untuk mengutarakan isi hatinya. Kasian kali nasibmu, nak!! ujar sang kakek. Maap bukannya uwak menyuruhmu keluar dari ajaran agama. Uwak hanya sekedar menunjukkan jalan saja.Kesananya uwak tidak bertanggung jawab lagi. Segala dosa biar saya tanggung sendir kek! tegas Suganda. Lalu lelaki tua itu menyebutkan tempat yang harus dituju, jaraknya sekitar 5km lagi. Tempat itu tidak bisa dimasuki kendaraan roda4 atau 2. Selain jalannya hanya selebar pematang sawah, juga agak menanjak keatas bukit.
    Sekitar 45 menit berjalan, ahirnya Suganda menemukan tempat yang ditunjukan lelaki tua itu. Suasana ditempat itu memang sangat mencengkam. Mungkin bagi mereka yang datang dengan tekad asal-asalan pasti akan pulang lagi. Bukit tempat mencari pesugihan itu tidak ada yang mengurusnya, seperti kuncen yang biasa menghubungkan antara penghuni alam gaib dengan sang pelaku. Disini semua dilakukan sendiri oleh sang pelaku. Bukit gaib tersebut dihuni oleh sosok seorang wanita jelita, tapi sebelah kakinya buntung, setiap menjelang kehadirannya selalu ditandai oleh bau busuk bangkai yang sangat menyengat. Ketika menjelang malam Suganda sudah duduk bersemedi dibawah pohon beringin tua. Malam pertama lakunya belum menghasilkan apa-apa. Memasuki malam kedua, ditengah malam suganda dihampiri sesosok gaib lelaki tua berjubah putih. Lelaki tua tersebut menyuruh Suganda pulang karena sedang ditunggu anak istrinya. Tetapi Suganda tidak berpengaruh dia tetap khusuk dalam semedinya.
    Sampai mengijak malam kelima, menjelang tengah malam Suganda didatangi sosok yang mirip almarhum ibunya, yang menyuruhnya segera pulang, tapi Suganda tetap pada semedinya. Setelah gagal membujuk pulang sosok yang mirip ibunya itu berubah menjadi sosok wanita yang cantik jelita. " Ganda, keinginanmu segera terkabul, tapi kau pun harus bersedia menyediakan segala keinginan aku!" ujar wanita itu. Saya sangup, nyai.. Kata Suganda. Bawa modal dariku, ini nah terimalah! sambil menyodorkan sesuatu kepada Suganda, dan lelaki itupun menerimanya. Peristiwa gaib itu begitu cepat berlalu, saat fajar menyingsing , Suganda membuka tangan kanannya, ingin tahu apa yang telah diberikan oleh wanita cantik tadi malam. Ternyata cuma uang kertas dengan nominal 50ribuan. Suganda tidak tahu kegunaan uang tersebut. Ketika dia sedang bingung, tiba-tiba terdengar suara tampa rupa." Belanjakan uang itu,nanti kamu akan tahu kasiatnya"!. Setelah mendengar suara tersebut Suganda segera turun meninggalkan bukit tersebut. Dalam perjalanan pulang Suganda mampir disebuah rumah makan, selesai makan Suganda membayar dengan uang pemberian siputri tadi. Alangkah senangnya ia ketika pemilik warung menerimanya. Lantas dia tersentak kaget ketiga pemilik warung tersebut menyodorkan uang kembaliannya dengan jumlah yang banyak sekali. Dan setelah dihitung diluar jumlah sembilan puluh lima ribu rupiah. Semenjak ia termenung,menyingkapi apa yang telah terjadi. Yang tak kalah aneh, uang ajimat itu, sudah ada kembali disakunya.. sungguh sulit dimengerti..!

    Hari itu, Saat tiba dirumahnya Suganda disambut tangisan hetris istrinya. Anak lelakinya yang nomer dua telah meninggal dunia. Suganda tahu siapa yang telah merenggut jiwa anaknya. Walaupun dia merasa sedih, tapi dia tidak bisa mengubah keadaan.Ringkas cerita, setahun setelah anaknya meninggal, kehidupan suganda sudah berubah deratis. Hartanya semakin menumpuk,dan pamornya berubah. Umumnya, lelaki banyak uang, selalu berpenampillan lain dari yang lain, keinginannya kadang-kadang tidak mengukur keadaan dirinya yang sudah mulai melemah. Begitupun suganda, dia mulai melirik wanita lain, dia mencari yang lebih muda yang lebih memikat hatinya. Hingga pada suatu hari, dia lupa bahwa malam itu adalah malam rutin kedatangan iblis wanita buntung yang memberinya kekayaan. malam itu suganda terlelap oleh buaian wanita nakal langganannya. Akibat terlalu banyak minum-minuman keras, dia melupakan malam ritualnya. Suganda tergolek lemas diranjang gundiknya sampai pagi. Ketika dia merongoh dompetnya, dengan masud akan memberikan uang kepada wanita simpanannya. Suganda tersentak kaget, seluruh isi dompetnya hilang, begitu juga uang jimatnya. yang tersisa tinggal STNK,KTP,dan SIM. Ketika tiba dirumah Suganda bertambah kaget ketika semua uangnya yang ia simpan dilemari khusus, semuanya juga ikut raib. Suganda lemas menyaksikan kejadian itu, dia tidak menyangka akibatnya sepatal itu. Ringkas cerita, perlahan tapi pasti Suganda kembali hidup miskin, tahun berikutnya istrinya meninggal dunia,setelah menderita sakit yang kompleks. Rumahnya terpaksa dijual untuk biaya berobat istrinya. Habis sudah harta Suganda. Kini dia mengarungi sisa hidupnya yang penuh dosa dengan hanya tinggal disebuah gubuk dibantaran irigasi. Makan dan minum tergantung belas kasih para saudaranya dan tetangganya. Akankah adzab Tuhan diaherat nanti lebih menyakitkan dari pada azab didunia? jawabannya hanya tuhan yang tahu.
  • Membuat Hacktool PB dengan VB 6

    Point Blank

    Prabumulih Community- Buat Cheat PB dengan VB 6

    TOOL :

    - Microsoft Visual Basic 6 (VB6), bisa portable atau instalable, bisa cari2 dimari[You must be registered and logged in to see this link.] atau cari sendiri di google banyak koq yg share.
    Lebih disarankan memakai instalable karena lebih komplit khususnya jika lebih pengen serius mendalami vb6 karena komponennya lebih lengkap,
    tetapi portable pun ngga masalah kalau cuman membuat injector yg ada pada simplequickinjector.
    Tutor Pembuatan Injector
    sebelumnya buka dulu Vb6, dan pilih standard exe. ok
    A. Pembuatan Form dan Design
    - bikin 1 form, 1 label dan 1 timer, jadinya seperti ini
    Posted Image
    silakan dikreasikan formnya semaunya :D, ini contoh yg gw bikin :
    Posted Image
    syarat harus ada 1 label dan 1 timer pada form. selanjutnya,



    CODE DAN MODULES :

    klik kanan pada form –> pilih view code.
    isikan kode berikut pada form1,
    Kode Form1 :

    Option Explicit
    'Win 2k, ME, XP
    Private Const GWL_EXSTYLE As Long = (-20)
    Private Const WS_EX_LAYERED As Long = &H80000
    Private Const LWA_ALPHA As Long = &H2
    Private winHwnd As Long
    Private NamaDll As String
    Private Declare Function GetWindowLongA Lib "USER32" (ByVal hwnd As Long, _
    ByVal nIndex As Long) As Long
    Private Declare Function SetWindowLongA Lib "USER32" (ByVal hwnd As Long, _
    ByVal nIndex As Long, _
    ByVal dwNewLong As Long) As Long
    Private Declare Function SetLayeredWindowAttributes Lib "USER32" (ByVal hwnd As Long, _
    ByVal crey As Byte, _
    ByVal bAlpha As Byte, _
    ByVal dwFlags As Long) As Long

    Private Sub silakandiedit()

    '---------------------------------------------------------------
    ' silakan diedit bagian kode dibawah ini
    '---------------------------------------------------------------

    Me.Caption = "SQI by rifqi36@N3" 'pengaturan caption atau nama injector
    Opacity 150, Me 'pengaturan transparent form MinVal = 20: MaxVal = 255
    NamaDll = App.Path & "" & "suntix.dll" 'isikan nama library, contoh: suntix.dll
    FileTarget = "PointBlank.exe"
    '----------------------------------------------------------------

    End Sub

    'fungsi transparent form
    Private Sub Opacity(Value As Byte, _
    Frm As Form)

    Dim MaxVal As Byte
    Dim MinVal As Byte

    On Error GoTo ErrorHandler
    MinVal = 20
    MaxVal = 255
    If Value > MaxVal Then
    Value = MaxVal
    End If
    If Value < MinVal Then
    Value = MinVal
    End If
    SetWindowLongA Frm.hwnd, GWL_EXSTYLE, GetWindowLongA(Frm.hwnd, GWL_EXSTYLE) Or WS_EX_LAYERED
    SetLayeredWindowAttributes Frm.hwnd, 0, Value, LWA_ALPHA
    ErrorHandler:

    Exit Sub

    End Sub

    Private Sub Form_Load()

    App.TaskVisible = False 'hidden aplikasi dari window taskmanager terserah mau true/false
    'tetapi tidak hidden di process

    'perintah menghindari aplikasi dijalankan 2 kali
    'pada saat yg bersamaan
    '----------------------------------------
    If App.PrevInstance Then
    End
    End If
    '----------------------------------------
    silakandiedit '--> memanggil perintah pada -->> Private Sub silakandiedit()

    End Sub

    Private Sub Timer1_Timer()

    winHwnd = FindWindow(vbNullString, "HSUpdate") 'mencari jendela hsupdate
    If Not winHwnd = 0 Then 'jika ditemukan
    NTProcessList 'deteksi process pointblank
    InjectExecute (NamaDll) 'inject library
    End 'tutup otomatis injector
    Else 'jika tidak
    Label1.Caption = "Waiting NamaGame..." 'sabar menanti
    End If

    End Sub

    =====================================================================
    - bikin 2 modul, klik menu project –> add modules, modul pertama berinama modinjection,
    pada modinjection, masukkan code berikut:


    CODE UNTUK MODINJECTION :

    Option Explicit
    Private Declare Function GetProcAddress Lib "kernel32" (ByVal hModule As Long, _
    ByVal lpProcName As String) As Long
    Private Declare Function GetModuleHandle Lib "kernel32" Alias "GetModuleHandleA" (ByVal lpModuleName As String) As Long
    Private Declare Function LoadLibrary Lib "kernel32" Alias "LoadLibraryA" (ByVal lpLibFileName As String) As Long
    Private Declare Function VirtualAllocEx Lib "kernel32" (ByVal hProcess As Long, _
    lpAddress As Any, _
    ByVal dwSize As Long, _
    ByVal fAllocType As Long, _
    flProtect As Long) As Long
    Private Declare Function WriteProcessMemory Lib "kernel32" (ByVal hProcess As Long, _
    ByVal lpBaseAddress As Any, _
    lpBuffer As Any, _
    ByVal nSize As Long, _
    lpNumberOfBytesWritten As Long) As Long
    Private Declare Function CreateRemoteThread Lib "kernel32" (ByVal ProcessHandle As Long, _
    lpThreadAttributes As Long, _
    ByVal dwStackSize As Long, _
    ByVal lpStartAddress As Any, _
    ByVal lpParameter As Any, _
    ByVal dwCreationFlags As Long, _
    lpThreadID As Long) As Long
    Private Declare Sub Sleep Lib "kernel32" (ByVal dwMilliseconds As Long)

    Public Sub InjectDll(DllPath As String, _
    ProsH As Long)

    Dim DLLVirtLoc As Long
    Dim DllLength As Long

    Dim inject As Long
    Dim LibAddress As Long
    Dim CreateThread As Long
    Dim ThreadID As Long
    Dim Bla As VbMsgBoxResult
    g_loadlibary:
    LibAddress = GetProcAddress(GetModuleHandle("kernel32.dll"), "LoadLibraryA")
    If LibAddress = 0 Then
    Bla = MsgBox("Can't find LoadLibrary API from kernel32.dll", vbYesNo, "ERROR")
    If Bla = vbYes Then
    GoTo g_loadlibary
    Else 'NOT BLA...
    Exit Sub
    End If
    End If
    g_virutalallocex:
    DllLength = Len(DllPath)
    DLLVirtLoc = VirtualAllocEx(ProsH, 0, DllLength, &H1000, ByVal &H4)
    If DLLVirtLoc = 0 Then
    Bla = MsgBox("VirtualAllocEx API failed! - try again?", vbYesNo, "ERROR")
    If Bla = vbYes Then
    GoTo g_virutalallocex
    Else 'NOT BLA...
    Exit Sub
    End If
    End If
    g_writepmemory:
    inject = WriteProcessMemory(ProsH, ByVal DLLVirtLoc, ByVal DllPath, DllLength, vbNull)
    If inject = 0 Then
    Bla = MsgBox("Failed to Write DLL to Process! - try again?", vbYesNo, "ERROR")
    If Bla = vbYes Then
    GoTo g_writepmemory
    Else 'NOT BLA...
    Exit Sub
    End If
    End If
    g_creatthread:
    CreateThread = CreateRemoteThread(ProsH, ByVal 0, 0, ByVal LibAddress, ByVal DLLVirtLoc, 0, ThreadID)
    If CreateThread = 0 Then
    Bla = MsgBox("Failed to Create Thead! - try again?", vbYesNo, "ERROR")
    If Bla = vbYes Then
    GoTo g_creatthread
    Else 'NOT BLA...
    Exit Sub
    End If
    End If
    QuickInjector.Label1.Caption = "Injected Successful!"
    MsgBox "Dll Injection Successful!", vbInformation, "Success"
    End Sub

    Public Sub InjectExecute(ByVal sFlDLL As String)

    Dim lProcInject As Long

    lProcInject = OpenProcess(PROCESS_ALL_ACCESS, 0, IdTargetOne)
    If lProcInject > "0" Then
    Call InjectDll(sFlDLL, lProcInject)
    ' prjSuspend.cmdInjector.Enabled = False
    End If
    Call CloseHandle(lProcInject)

    End Sub



    ==========================================================================

    DAN MODUL KEDUA DIBERI NAMA MODPROCESS. ISIKAN KODE BERIKUT :

    Option Explicit
    Public FileTarget As String
    Public sFlDLL As String
    Public IdTargetOne As Long
    Private Const TH32CS_SNAPHEAPLIST As Long = &H1
    Private Const TH32CS_SNAPPROCESS As Long = &H2
    Private Const TH32CS_SNAPTHREAD As Long = &H4
    Private Const TH32CS_SNAPMODULE As Long = &H8
    Private Const TH32CS_SNAPALL As Double = (TH32CS_SNAPHEAPLIST Or TH32CS_SNAPPROCESS Or TH32CS_SNAPTHREAD Or TH32CS_SNAPMODULE)
    Private Const MAX_PATH As Integer = 260
    Public Const PROCESS_ALL_ACCESS As Long = &H1F0FFF
    Private Type PROCESSENTRY32
    dwSize As Long
    cntUsage As Long
    th32ProcessID As Long
    th32DefaultHeapID As Long
    th32ModuleID As Long
    cntThreads As Long
    th32ParentProcessID As Long
    pcPriClassBase As Long
    dwFlags As Long
    szExeFile As String * MAX_PATH
    End Type
    Private Type MODULEENTRY32
    dwSize As Long
    th32ModuleID As Long
    th32ProcessID As Long
    GlblcntUsage As Long
    ProccntUsage As Long
    modBaseAddr As Long
    modBaseSize As Long
    hModule As Long
    szModule As String * 256
    szExePath As String * 260
    End Type
    Private Type THREADENTRY32
    dwSize As Long
    cntUsage As Long
    th32ThreadID As Long
    th32OwnerProcessID As Long
    tpBasePri As Long
    tpDeltaPri As Long
    dwFlags As Long
    End Type
    Private Const THREAD_SUSPEND_RESUME As Long = &H2
    Private hThread As Long
    Private Declare Function CreateToolhelp32Snapshot Lib "kernel32" (ByVal lFlags As Long, _
    ByVal lProcessID As Long) As Long
    Private Declare Function Module32First Lib "kernel32" (ByVal hSnapShot As Long, _
    uProcess As MODULEENTRY32) As Long
    Private Declare Function lstrlen Lib "kernel32" Alias "lstrlenA" (ByVal lpString As String) As Long
    Private Declare Function GetFileTitle Lib "COMDLG32.DLL" Alias "GetFileTitleA" (ByVal lpszFile As String, _
    ByVal lpszTitle As String, _
    ByVal cbBuf As Integer) As Integer
    Private Declare Function Thread32First Lib "kernel32.dll" (ByVal hSnapShot As Long, _
    ByRef lpte As THREADENTRY32) As Boolean
    Private Declare Function Thread32Next Lib "kernel32.dll" (ByVal hSnapShot As Long, _
    ByRef lpte As THREADENTRY32) As Boolean
    Public Declare Function OpenProcess Lib "kernel32" (ByVal dwDesiredAccess As Long, _
    ByVal bInheritHandle As Long, _
    ByVal dwProcessId As Long) As Long
    Private Declare Function TerminateProcess Lib "kernel32" (ByVal hProcess As Long, _
    ByVal uExitCode As Long) As Long
    Public Declare Function FindWindow Lib "USER32" Alias "FindWindowA" (ByVal Classname As String, _
    ByVal WindowName As String) As Long
    Private Declare Function PostMessage Lib "USER32" Alias "PostMessageA" (ByVal hwnd As Long, _
    ByVal wMsg As Long, _
    ByVal wParam As Long, _
    lParam As Any) As Long
    Private Declare Function Process32First Lib "kernel32" (ByVal hSnapShot As Long, _
    uProcess As PROCESSENTRY32) As Long
    Private Declare Function Process32Next Lib "kernel32" (ByVal hSnapShot As Long, _
    uProcess As PROCESSENTRY32) As Long
    Public Declare Function CloseHandle Lib "kernel32" (ByVal hObject As Long) As Long
    Private Declare Function OpenThread Lib "kernel32.dll" (ByVal dwDesiredAccess As Long, _
    ByVal bInheritHandle As Boolean, _
    ByVal dwThreadId As Long) As Long
    Private Declare Function ResumeThread Lib "kernel32.dll" (ByVal hThread As Long) As Long
    Private Declare Function SuspendThread Lib "kernel32.dll" (ByVal hThread As Long) As Long

    Public Function NTProcessList() As Long

    Dim FileName As String

    Dim ExePath As String
    Dim hProcSnap As Long
    Dim hModuleSnap As Long
    Dim lProc As Long
    Dim uProcess As PROCESSENTRY32
    Dim uModule As MODULEENTRY32
    On Error Resume Next
    hProcSnap = CreateToolhelp32Snapshot(TH32CS_SNAPALL, 0&)
    uProcess.dwSize = Len(uProcess)
    lProc = Process32First(hProcSnap, uProcess)
    Do While lProc
    If uProcess.th32ProcessID <> 0 Then
    hModuleSnap = CreateToolhelp32Snapshot(TH32CS_SNAPALL, uProcess.th32ProcessID)
    uModule.dwSize = Len(uModule)
    Module32First hModuleSnap, uModule
    If hModuleSnap > 0 Then
    ExePath = StripNulls(uModule.szExePath)
    FileName = GetFName(ExePath)
    If FileTarget = FileName Then
    IdTargetOne = uProcess.th32ProcessID
    End If
    End If
    End If
    lProc = Process32Next(hProcSnap, uProcess)
    Loop
    Call CloseHandle(hProcSnap)
    Call CloseHandle(lProc)
    On Error GoTo 0

    End Function

    Private Function StripNulls(ByVal sStr As String) As String

    StripNulls = Left$(sStr, lstrlen(sStr))

    End Function

    Public Function GetFName(fn) As String
    Dim f%, n%
    GetFName = fn
    f% = InStr(fn, "")
    Do While f%
    n% = f%
    f% = InStr(n% + 1, fn, "")
    Loop
    If n% > 0 Then GetFName = Mid$(fn, n% + 1)
    End Function

    Private Function Thread32Enum(ByRef Thread() As THREADENTRY32, _
    ByVal lProcessID As Long) As Long

    Dim THREADENTRY32 As THREADENTRY32
    Dim hThreadSnap As Long
    Dim lThread As Long

    On Error Resume Next
    ReDim Thread(0) As THREADENTRY32
    hThreadSnap = CreateToolhelp32Snapshot(TH32CS_SNAPTHREAD, lProcessID)
    THREADENTRY32.dwSize = Len(THREADENTRY32)
    If Thread32First(hThreadSnap, THREADENTRY32) = False Then
    Thread32Enum = -1
    Exit Function
    Else
    ReDim Thread(lThread) As THREADENTRY32
    Thread(lThread) = THREADENTRY32
    End If
    Do
    If Thread32Next(hThreadSnap, THREADENTRY32) = False Then
    Exit Do
    Else
    lThread = lThread + 1
    ReDim Preserve Thread(lThread)
    Thread(lThread) = THREADENTRY32
    End If
    Loop
    Thread32Enum = lThread
    Call CloseHandle(hThreadSnap)
    On Error GoTo 0

    End Function

    Semoga Beruntung :D :p
    Salam Blogger
  • Ada Jin Yang Punya Twitter dan Bisa Meramal

    Prabumulih Community - Beberapa hari ini ada berita yang cukup menggemparkan. Sebuah akun Twitter bernama @s_2017_s mengaku sebagai jin dan saat berita ini ditulis sudah memiliki lebih dari 190.000 followers. Dalam sudut pandang agama Islam, jin adalah salah satu makhluk gaib yang keberadaannya kasat mata dan tersembunyi. Kehadiran akun Twitter ini jelas membuat geger.
    Dengan tulisan Ana Jini Haqiqi (Saya Adalah Jin Asli) pada profile, jelas mengundang banyak reaksi. Akun yang mengaku sebagai jin ini selalu berkicau dengan tweet yang memakai bahasa Arab gundul dan bahasa Inggris. Namun, beberapa waktu ini, akun @s_2017_s menggunakan bahasa Indonesia. Inilah tweet yang pernah dia tulis:
    "Kepada semua manusia, saya adalah jin pertama yang menggunakan Twitter. Beberapa orang mungkin berpikir saya bohong dan saya adalah manusia. Sebenarnya saya adalah jin asli dan nyata, Anda akan melihat keajaiban masa depan di dalam akun Twitter saya,"

    Gambar profile (c) twitter.comGambar profile (c) twitter.com
    Berita yang disampaikan Daily Ajel menjelaskan bahwa seseorang yang penasaran berusaha menghubungi @s_2017_s dengan nama samaran, untuk memeriksa apakah pemilik akun ini adalah manusia atau siapa. Yang mengejutkan, pemilik akun @s_2017_s tahu semua informasi pribadi orang tersebut, mulai nama asli dan tempat tinggal lengkap.
    Beberapa waktu lalu, @s_2017_s bahkan meletakkan sebuah foto dengan tulisan berbahasa Indonesia:
    Di bagian bawah tanah ini ada setengah harta dunia. Jutaan gram emas. Pemilik meninggal 1.500 tahun yang lalu.

    (c) twitter.com(c) twitter.com
    Belum diketahui lokasi foto tanah dan rumput tersebut. Fenomena ini cukup menarik, karena @s_2017_s baru berkicau 337 kali tetapi pengikutnya sudah hampir 200.000.
    Bagaimana pendapat Anda, ladies?

    Sumber
  • Pria Meninggal Karena Alat Kelaminnya Memanjang Setelah Selingkuh


    Prabumulih Community - Jangan main api jika tidak ingin terbakar, jangan selingkuh dengan istri orang jika tidak ingin celaka. Berita ini mungkin aneh, tapi nyata. Seorang pria dari Zvishavane, Zimbabwe dikabarkan meninggal karena alat kelaminnya memanjang hingga selutut. Keanehan itu terjadi setelah sang pria selingkuh dengan istri orang lain.
    Dilansir dari brimtime.com, sorang pria dari Zvishavane, Provinsi Midlands, Zimbabwe menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit United Bulawayo. Dia meninggal karena alat kelaminnya memanjang secara misterius. Kabar yang beredar dari rumah sakit menyebutkan bahwa pria tersebut berhubungan intim dengan istri kepala desa. Karena sang istri sudah 'dipagari' secara gaib oleh Kepala Desa, maka petaka akan datang pada siapapun yang berhubungan intim dengan wanita tersebut.
    Diduga Kena Ilmu Hitam
    Dalam sistem tradisional di Zimbabwe, perlindungan gaib itu bernama Runyoka, bisa dilakukan suami istri terhadap pasangannya. Tujuan perlindungan agar suami atau istri tetap setia. Jika mereka yang sudah dipagari dengan Runyoka nekat selingkuh dan berhubungan intim, maka akan ada penyakit misterius yang akan menimbulkan kematian.
    Pihak rumah sakit sudah berusaha menyelamatkan sang pria, sayang nyawanya tidak tertolong. "Sebelum meninggal, pria itu mengaku sudah tidur dengan istri Kepala Desa dan menyesalinya. Dia sudah diperingatkan untuk menjauh dari wanita itu tetapi gagal. Perawat mencoba membantu dia tetapi tidak berhasil," ujar seorang sumber yang tidak disebutkan namanya.
    Dengan atau tanpa perlindungan gaib, sesungguhnya kesetiaan adalah hal yang harus dijaga semua orang, terlebih lagi untuk suami atau istri.

    Sumber
  • Copyright © 2013 - Nisekoi - All Right Reserved

    Takim"San Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan