• Posted by : Unknown Jumat, 04 Oktober 2013

    Suatu malam, tepatnya malam Jum'at kliwon dimana menurut orang tua saat itu banyak hantu berkeliaran, si Udin yang usianya menginjak 5 tahun, baru saja pulang dari mengaji. Di tempat yang agak sepi dan agak gelap, yang rimbun dengan pohon bambu. Bulu kuduk si Udin mendadak merinding.

    Tepat di tikungan dimana terdapat pohon beringin besar, langkah Udin terhenti dan matanya tertuju pada sosok putih yang berdiri di tengah jalan. Dan tiba-tiba saja sosok putih itu meloncat ke arahnya, tepat berdiri di depan muka Udin.

    Melihat sosok tersebut, dengan wajah penuh darah dan bau busuk menyengat Udin kaget dan mundur beberapa langkah sambil mulutnya berteriak: "Po.. pocoooonggggggg..!!!"

    Udin hendak melarikan diri namun kakinya terasa sangat berat untuk digerakkan. Sementara sosok pocong itu meloncat sekali lagi mendekati udin, kali ini lebih dekat dari sebelumnya.

    Udin ingin segera pingsan saja waktu itu. Tapi sesaat sebelum pingsan, dia teringat nasehat guru ngajinya. "Kalau di jalan ketemu hantu, kamu harus membaca Doa" begitu nasehat pak Ustadz. Si Udin pun hendak melakukan apa yang dinasehatkan oleh pak Ustadz.

    Tapi di tengah ketakutannya, dia juga kebingungan doa apa yang harus dibaca. Sementara yang dia tahu hanya doa mau makan saja. Daripada tidak sama sekali, akhirnya dibacakanlah doa mau makan itu oleh si Udin.

    Sambil menundukan muka dan tangan agak terangkat ke atas seperti orang hendak makan "Allahumma baarik llanaa fiima razaqtanaa waqinaa adzaa ban-naar". 

    Mendengar doa mau makan tersebut, si Pocong kaget kemudian kabur loncat tunggang langgang. Setelah agak jauh si pocong mengumpat si Udin. "Sialan itu anak. Gue mau dimakan. Emangnya gue lontong!"

    0 komentar

  • Copyright © 2013 - Nisekoi - All Right Reserved

    Takim"San Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan